Pernahkan Anda mendengar nama Gunung Pecel Pitik? Gunung ini cukup tenar di wilayah Malang Selatan. Gunung tersebut terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Tak banyak yang mengetahui asal usul gunung dan mitos yang mewarnai di dalamnya.
Dari penuturan sesepuh Desa Pamotan, asal usul gunung yang sebenarnya lebih cocok disebut bukit ini masih ada kaitannya dengan sejarah terbentuknya Desa Pamotan itu sendiri. Kisah berawal dari kedatangan 64 punggawa Kerajaan Mataram ke tempat itu pada tahun 1011, tepatnya di hari Selasa Legi. Mereka yang akhirnya diklaim sebagai orang yang pertama kali menjejakkan kakinya di desa tersebut. Rombongan ini dipimpin oleh Raden Prawiro Astro yang didampingi oleh ketiga putrinya, Roro Wening Sari, Roro Krendo, dan Roro Sloro Ireng.
Proses Penemuan Gunung Pecel Pitik
Rombongan yang datang dari arah barat itu singgah di sebelah utara gunung. Sesampainya di tempat tersebut, Raden Prawiro Astro bersamedi untuk berkomunikasi dengan Sang Hyang Murbeng Dumadi atau Tuhan YME. Dari situlah, ia mendapatkan dawuh atau wangsit dari Tuhannya untuk pergi ke atas puncak gumuk (semacam gunung kecil) di sebelah selatan. Lalu, pergilah rombongan tersebut ke atas puncak gunung yang dimaksud.
Sesampainya di atas puncak gunung, Raden Prawiro Astro merasa lapar. Kebetulan mereka membawa bekal. Maka dibukalah bekal tersebut untuk dimakan secara bersama-sama. Kebetulan juga, bekal yang mereka bawa itu berisi masakan ayam yang dibumbu kacang, alias pecel pitik.
Gunung ini ternyata juga memiliki mitos mengerikan yang berhubungan dengan fenomena pasangan gancet. Konon, jika ada pasangan pria-wanita bukan muhrim yang berbuat mesum dengan berhubungan intim di area Gunung Pecel Pitik, maka alat vital si pria tidak bisa lepas dari kelamin sang wanita alias gancet.
Discussion about this post