Indonesia memang kaya akan budaya yang turun temurun dari leluhur. Salah satu tradisi yang masih eksis hingga saat ini adalah Nyusur, sebuah kebiasaan yang dipercaya dapat memperkuat gigi. Di berbagai daerah yang memiliki tradisi yang sama memiliki istilah yang berbeda. Contohnya gamping mati, pinang, tembakau, gambir, dan nginang. Di Malang, tradisi ini lebih dikenal dengan Nyusur.
Apa itu Nyusur?
Nyusur adalah kegiatan mengulum tembakau pada ujung mulut. Umumnya, nyusur ini dilakukan sebagai penutup makan sirih, atau biasa disebut Nginang. Tak hanya daun sirih, Nginang juga dilakukan dengan mengunyah gambir.
Tradisi Nyusur menjadi kegiatan turun menurun dari nenek moyang. Dulu kala, belum ada kegiatan gosok gigi menggunakan sikat dan pasta gigi seperti saat ini. Maka Nyusur menjadi alternatif menjaga kebersihan dan kesehatan gigi.
Sejarah Nyusur
Konon, budaya satu ini berasal dari India. Perjalanannya sampai di Asia Tenggara dibawa olh pedagang-pedagang India pada abad ke-6 Masehi. Tidak terkecuali di Indonesia, Nyusur kemudian menjadi kebiasaan yang banyak dilakukan masyarakat, terutama di Pulau Jawa.
Dari hasil pengamatan dari berbagai sumber, Nyusur tidak dilakukan oleh semua orang, namun lebih sering dilakukan oleh wanita. Tidak diketahui pasti alasan mengapa demikian. Kemungkinan, tradisi Nyusur selain memperkuat gigi, juga dinilai dapat menambah kecantikan wanita saat itu.
Tradisi Nyusur Hari Ini
Saat ini, Nyusur sudah jarang dijumpai, terutama di daerah Malang. Dengan tujuan yang sama, masyarakat kini lebih memilih menggunakan sikat dan pasta gigi untuk menguatkan gigi. Terlebih lagi, pasta gigi kini dilengkapi dengan obat antiseptik yang mampu membunuh kuman dalam mulut.
Kini, tradisi Nyusur mungkin hanya bisa Anda temui beberapa nenek tua di Desa Kapurono, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang yang masih melestarikannya. Biasanya, kegiatan ni dilakukan selepas makan. Jika dapat diibaratkan, Nyusur adalah kegiatan penutup setelah makan. Jika makan sebanyak tiga kali sehari, maka sebanyak itu pula Nyusur dilakukan. Uniknya, Nyusur bisa sampai satu jam lebih.
Baca juga: Tradisi Nikah Mayit, Pernikahan Dengan Nuansa Duka
Subscribe channel Youtube kami dan ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania