Prasasti Dinoyo, sebuah peninggalan sejarah penting di Malang. Prasasti yang ditemukan di daerah Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini kabarnya menceritakan kisah Kerajaan Kanjuruhan, hingga sejarah asal-usul Malang. Lalu, apa sebenarnya arti alias tafsir tulisan sesungguhnya Prasasti Dinoyo?
Transkrip Lengkap Prasasti Dinoyo.
- (svasti śaka varṣātīta 682)
- || āsīt (nārāpatiḥ dhīman devasiṁhaḥ)
- tāpavān yena gupta (parībhāti pūtikeśvā)
- rapāvitā || limvaḥ api tana(-yaḥ tasyagajayānaḥ)
- iti smṛtaḥ rarakṣa svarggage tate (sutañ puruṣan maha)
- || limvasya duhitā jajñe prada(patrasya bhupateḥ utteja)
- nā iti mahiṣī jananī yasya dhīmataḥ || a(nanaḥ (?) kalaśa)
- je bhagavati agastyebhaktaḥ dvijātihitakṛdgaja(-yānanā[mā])
- maulaiḥ saṇayakagaṇaiḥ samakārbaittad taramyan maha
- rṣibhavanam valahājiyamyaḥ || pūrvvaiḥ kṛtam tu suradā rumayī[ṁ] [ || ]
- samīkṣya kīrttipriyaḥ tala galapratimāṁ manasvī ājñā
- pya śilpinam aram saḥ ca dīrghadarśśī kṛṣṇādbhutopalama
- yīm nṛpatiḥ cakāra || rājñāgastaḥ śakabde nayana vasu
- rase mārggaśirṣe ca māse addrartthe śukra vāre pratipa
- da divase pakṣasandhau dhruve {cha} ṛtvigbhiḥ vedavidbhiḥ yativara
- sahitaiḥ sthāpakadyaiḥ samaumaiḥ karmajñaiḥ kumbhayagne sudda ḍha
- matimata sthāpitaḥ kumbhayoniḥ || kṣetram gāvaḥ supuṣpāḥ mahiṣa
- gaṇayutāḥ dāsadāsī purogāḥ dattā rājñā maharṣi pravaracaruha
- vissanānasambardhanādi [ | ] vyāpārātham bhuvanamapi gṛhamu
- ttaram ca adbhutam ca viśram bhāya atithīnām yavayavi
- kaśayyācchā danai suprayuktam || ye bāndhavāḥ nṛpasutāḥ ca
- samantrimukhyāḥ dattau nṛpasya yadi te pradikulācittāḥ [|] nāsti
- kyadoṣa kuṭilāḥ narake pateyuḥ na amūtra ca neha ca gatim
- (…)āṁ labhante || vaniśyāḥ nṛpasya rucitaḥ yadi dati vṛddhau āstikya
- (śuddhamatayaḥ…)pūjāḥ | dānādyapuṇya yasanādhyāyanā
- (diśilāḥ rakṣantu rajyam [akhilaṁ]) nṛpatiḥ yathā evam ||
Keterangan Cara Membaca
a. (alih-aksara) = alih aksara yang ada di potongan yang lain.
b. (…) = aksara yang hilang.
c. [ ] = bagian yang seharusnya ada di prasasti.
d. { } = aksara yang belum pasti.
Tafsir Prasasti Dinoyo
Terjemahan prasasti menurut Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka ini mengganti kata Liswa menjadi Limwa, dan dibagi sesuai bait adalah sebagai berikut.
- Kemuliaan di tahun Saka 682 yang telah berlalu.
- Ada seorang raja bijaksana dan berkuasa, (namanya) Dewasimha, di bawah lindungannya api Putikeswara yang menyebarkan sinar di sekelilingnya.
- Juga Limwa, putranya, yang bernama Gajayana, melindungi manusia bagaikan anaknya, ketika ayahnya marak ke langit.
- Limwa melahirkan anak perempuan, namanya Uttejana dan dia adalah permaisuri raja Pradaputra.
- Dia juga ibu A-nana yang bijaksana, cucu Gajayana, orang yang selalu berbuat baik terhadap kaum brahma, dan pemuja Agastya, tuan yang dilahirkan dari tempayan.
- (A-nanah) (yah) yang menyuruh penduduk dan banyak orang penting untuk membangun kediaman yang indah untuk Agastya yang agung dan suci, untuk menghancurkan kekuatan musuh (atau: wabah penyakit disentri).
- Sesudah dia melihat patung Kalasaja dari kayu cendana yang dibuat oleh nenek moyangnya, dan tak boleh dipandangnya lebih lama, diapun dengan segera memerintahkan kepada seorang seniman untuk membuat arca resi yang sama dari batu hitam yang keindahannya sangat menakjubkan.
- Pada tahun saka 682, di bulan Margasira, pada hari Jum’at, hari pertama dari pertengahan bulan baru, pada kumpulan bagian-bagian bulan yang gelap dan yang terang, di Ardranaksatra, sementara horoskop menunjukkan Aquarius, maka raja yang bersemangat memerintahkan para pendeta, para ahli Weda, para pertapa, pedanda yang menyiramkan air, pertapa dan ahli-ahli, untuk mendirikan patung Kumbhayoni.
- Pada kesempatan itu raja menghadiahkan kepada Ksrtra sapi dan sekumpulan kerbau gemuk, budak-budak lelaki dan perempuan, yang diperuntukkan bagi pemandian suci, upacara pembakaran dan persembahan kurban padi, untuk menghormati tokoh resi yang hebat dan agung. Didirikan juga tempat tinggal kaum Brahmana, serta rumah tinggi dan indah, lengkap dengan pakaian, tempat tidur, gandum, dan padi, untuk peristirahatan bagi para tamu.
- Apabila sanak keluarga, para putra raja dan para perdana menteri bermaksud merintangi gagasan raja ini, maka mereka akan cacat karena berada di jalan yang sesat dan penuh dosa, mereka akan terjerumus ke dalam neraka dan baik di sini maupun di akhirat mereka tidak akan menginjakkan kaki di jalan pembebasan. Jika keturunan raja dalam hal meningkatkan gagasan itu dihalang-halangi, semogalah pikiran-pikiran suci bersih, pernyataan-pernyataan hormat, hadiah-hadiah dan perbuatan baik, kurban-kurban, pelajaran Weda dan perbuatan-perbuatan baik lainnya melindungi kerajaan. Demikian bunyi perintah raja.
Baca juga: Kameswara Tirthayatra dan Tafsir Baru Prasasti Ranu Kumbolo
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.