Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang paling dinantikan oleh seluruh umat islam. Dalam berbagai literatur dijelaskan bahwa malam seribu bulan ini akan jatuh pada malam ganjil di 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Memang datangnya malam yang mulia ini tak ada kepastian dan menjadi rahasia Allah SWT. Namun banyak dari para sahabat yang mengalami pengalaman spiritual mengenai malam Lailatul Qadar. Berdasar pengalaman-pengalaman tersebut para ulama berusaha meneliti pengalaman tersebut untuk menemukan malam lailatul qadar
Menurut Imam Al-Ghazali
Dilansir dari nu.or.id, tentang kaidah menandai Lailatul Qadar ala Imam alGhazali ini, setidaknya ada dua versi penjelasan. Namun, keduanya mengajukan teori yang sama bahwa Lailatul Qadar bisa diterka dari hari pertama bulan Ramadhan. Versi pertama tercatat dalam kitab I’anatuth Thalibin dan Hasyiyah al-Jamal, sementara versi kedua bisa dijumpai keterangannya dalam Hasyiyah al-Bajuri.
Versi Pertama
Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Kaidah ini mendapat testimoni dari Syekh Abul Hasan AsSyadzili. la mengatakan, “Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut.”
Versi Kedua
Jika awal puasanya Jumat maka pada malam ke-29. Jika awal puasanya Sabtu maka Lailatul Qadarjatuh pada malam ke-21.Jika Ahad maka Lailatul Qadarjatuh pada malam ke-27. Jika Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29. Jika Selasa maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25. Jika Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Jika Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada sepuluh akhir malam-malam ganjil.
Seperti yang kita tahu, tahun ini awal Ramadhan 1441 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 24 April 2020, berdasar ketetapan Pemerintah melalui Kementerian Agama Rl.
Bila mengacu pada kaidah Imam aI-Ghazali ini dalam menerka jatuhnya Lailatul Qadar maka kita akan jumpai dua kesimpulan yang berbeda, tergantung rujukan mana yang kita gunakan. Dengan demikian Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan 1441 Hijriah ini jatuh pada:
- Malam ke-27 atau Selasa malam, 19 Mei 2020, merujuk pada kaidah Imam aI-Ghazali versi pertama sebagaimana dijelaskan kitab l’anatuth Thalibin dan Hasyiyah aI-Jamal.
- Malam ke-29 atau Kamis malam, 21 Mei 2020, merujuk pada kaidah Imam aI-Ghazali versi kedua sebagaimana dijelaskan kitab Hasyiyah al-Bajuri.
Kaidah ini tercantum dalam kitab-kitab para ulama termasuk dalam kitab-kitab flqih bermazhab Syafi’i (fiqh Syafi’iyyah). Rumus ini teruji dari kebiasaan para ulama yang telah menemui Lailatul Qadar. Karena kaidah tersebut merupakan sebuah ijtihad dan pengalaman spiritual pribadi-pribadi, sangat wajar bila ulama lain memiliki versi hitungan yang berbeda. Tentang hakikat kepastian kebenarannya, jawaban terbaiknya adalah wallahu a’Iam (hanya Allah yang paling tahu).
Discussion about this post