Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat etinis Jawa untuk menyambut bayi yang baru lahir ke dunia, salah satunya adalah tradisi brokohan. Selamatan untuk menyambut kelahiran bayi ini masih ada di kalangan warga Malang Raya.
Umumnya, brokohan sendiri bukan cuma digelar untuk menyambut kehadiran sang buah hati saja. Tradisi selamatan ini kerap dilakukan ketika seseorang mendapatkan rezeki atau kegembiraan.
Anak yang baru lahir bisa dibilang menjadi rezeki bagi orang tuanya dan keluarga besar. Tak heran momen kelahiran si jabang bayi bisa ditandai dengan brokohan, seperti halnya ketika mendapatkan rezeki berupa apa saja.
Kata brokohan sendiri berasal dari kata barokah-an, yang memiliki arti memohon berkah dan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tentu saja, hal itu ditujukan atas kelahiran buah hati tercinta.
Inilah Tata Cara Menggelar Tradisi Brokohan
Tradisi brokohan biasanya dilaksanakan sehari setelah si bayi lahir. Umumnya, tradisi ini dilakukan di rumah oleh keluarga bayi tersebut.
Keluarga si bayi menyediakan aneka masakan sesuai kemampuan. Para tetangga dan kerabat sekitar rumah diundang, umumnya khusus untuk kaum ibu-ibu saja yang hadir.
Mereka berkumpul untuk turut bersuka cita atas kelahiran si bayi yang berlangsung lancar. Tentu saja, tujuan utamanya dari kumpul-kumpul ini untuk memanjatkan doa bersama-sama.
Di sejumlah tempat, biasanya mereka yang diundang brokohan ini membawa suatu buang tangan. Pemberian untuk keluarga bayi itu bisa berupa perlengkapan bayi atau bahan makanan untuk keluarga yang melahirkan bayi.
Selain tradisi brokohan, masyarakat Jawa juga mengenal tradsisi lainnya untuk menyambut lahirnya bayi. BACA: Inilah tradisi mengubur ari-ari bayi yang baru lahir, lengkap dengan penjelasan dan tata caranya.