Salah satu tujuan wisata Malang heritage itu adalah Kampoeng Heritage Kajoetangan atau Kampung Kayutangan. Sebuah kampung yang sudah tercatat dalam sejarah masa klasik sampai modern. Kampung ini memiliki ciri khas deretan rumah berarsitektur kolonial Belanda. Lokasinya berada di sekitar Kayu Tangan dan sangat mudah ditemukan. Kampung ini buka setiap hari dan tutup pada jam 17.00.
Dilansir dari Liputan 6, ada 60 rumah tua yang berhasil diidentifikasi di kampung ini. Seluruhnya relatif terjaga bentuk aslinya. Di depan rumah dipasang plakat informasi usia bangunan sampai pemilik pertamanya. Rumah tertua dicatat dibangun pada 1870.
Dilansir dari Kompasiana, setelah melewati gerbang Anda akan disambut dengan Peta Kampoeng Kajoetangan, sehingga pengunjung bisa mempunyai gambaran objek wisata apa saja yang bisa ditemui di dalamnya. Sebuah spanduk hitam bertulisan “Sugeng Rawuh” sebagai ucapan selamat datang kepada pengunjung, Di dekat spanduk diletakkan sepeda kuno.
Serba Serbi Zaman Kolonial Belanda
Banyak pula yang dibangun dalam kurun 1920-1940 dengan model atap pelana atau biasa disebut rumah jengki. Wisata heritage Kayutangan diresmikan sejak 2018 lalu. Sejak itu pula para pelancong datang silih berganti.
Warga membuka diri, menyiapkan rumah mereka sebagai titik swafoto bagi tamu. Dari seluruh rumah bergaya arsitektur Belanda, ada 25 rumah siap menerima wisatawan. Menyediakan berbagai properti untuk berfoto sembari pemiliknya tetap beraktivitas seperti biasa.
Kampung Wisata Heritage Kayutangan jadi salah satu tujuan andalan wisata Malang heritage. Terutama bagi mereka penyuka dan pegiat sejarah atau sekedar berburu lokasi foto dengan konsep klasik. Di depan rumah, pengunjung bisa melakukan sesi foto dengan latar yang cantik, pastinya Instagramable. Pada hari Minggu atau saat ada event akan dijual berbagai souvenir khas berupa kaos, pin, tempelan kulkas, udeng Malang dan sebagainya.
Contohnya, di ruang tamu rumah Pak Link juga dijadikan spot foto berupa pajangan puluhan camera koleksinya, tv dan radio kuno. Pengunjung bisa mengambil gambar di sini. Rasanya Anda seperti dibawa kembali ke masa kolonial Belanda di tengah era modern. Nuansa antik dan zaman kolonial masih sangat terasa disini.
Discussion about this post