Siapa sih yang tidak kenal dengan Bunga Edelweis? Terutama bagi para pendaki, pasti sudah tidak asing lagi dengan bunga abadi ini.
Bunga Edelweis disebut bunga abadi karena mampu bertahan berbulan bulan bahkan bertahun tahun lamanya dengan kondisi yang masih baik asalkan kita menyimpannya di tempat yang benar.
Fakta Bunga Edelweis
1. Tidak boleh dipetik
Para pendaki bisa dikenakan sanksi berat apabila memetik bunga Edelweis. Peraturan mengenai hal ini disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat (1) dan (2) tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya. Termasuk di dalamnya adalah bunga Edelweis
UU ini dikeluarkan tidak lain untuk menjadi ekosistem lingkungan gunung yang masuk dalam kawasan konservasi.
2. Tumbuh di ketinggian 2.000 Mdpl
Fakta kedua adalah bunga edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas, juga tergantung dengan suhu udara dan kelembaban pada ketinggian tersebut.
3. Bisa bertahan di tanah tandus
Dikenal sebagai bunga yang tumbuh di pegunungan, Edelweis juga memiliki cara bertahan hidup yang kuat, bahkan di tanah tandus sekalipun.
Edelweis juga mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
4. Mekar pada bulan April sampai September
Bila kamu ingin melihat edelweis ketika sedang mekar merekah, datanglah antara bulan April-September saat musim hujan telah berakhir dan cahaya matahari mulai intensif bersinar lagi
5. Dijadikan Bunga Nasional
Di negara Austria, edelweis jenis Leontopodium alpinum tersebut dijadikan sebagai bunga nasional, lho
6. Tingginya antara 1-4 meter
Pohon bunga edelweis umumnya tumbuh gak lebih dari 1 meter. Namun, pada kondisi tertentu pohon edelweis bisa tumbuh hingga setinggi 8 meter dengan batang pohon sebesar kaki manusia
7. Ditemukan tahun 1800an
Menurut sejarah, bunga edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 silam di lereng Gunung Gede. kemudian diteliti lebih lanjut oleh oleh botanis asal Jerman lainnya bernama Carl Heinrich Schutz.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.