Gunung Semeru memang menjadi salah satu spot mendaki favorit para pendaki. Karena menyuguhkan beragam panorama alam yang spektakuler, serta medan pendakian yang cukup menantang.
Gunung Semeru telah dibuka kembali sejak 1 Oktober 2020. Namun di masa pandemi Covid-19 ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sepakat untuk mengeluarkan sejumlah protokol kesehatan dan peraturan baru guna mencegah penyebaran virus corona.
Peraturan Bagi Pendaki Gunung Semeru
Dikutip dari Okezone, berikut ini 13 peraturan baru Gunung Semeru yang wajib dipatuhi pendaki.
1. Pembelian tiket masuk hanya dilakukan secara online melalui situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org dan tidak ada pembelian on the spot.
2. “Batas lama pendakian yang diizinkan maksimal 2 hari 1 malam,” tambah keterangan foto tersebut.
Baca Juga: Pantai Ngrumput Gunungkidul Asyik Buat Camping Loh
3. Batas akhir pendakian yang diizinkan adalah Kalimati sesuai rekomendasi PVMBG Pos Gunung Sawur Lumajang.
4. Mendirikan tenda hanya di lokasi Ranu Kumbolo dan Kalimati. Jumlah tenda dibatasi 50% dari kapasitas maksimal, dengan jarak antar tenda minimal 2 meter.
5. Kuota pendakian 20% (dari kuota normal) atau 120 pengunjung setiap hari.
6. Surat keterangan sehat asli dari dokter, bertanda tangan dan stempel basah yang berlaku paling lama 3 hari sebelum hari H.
7. Usia pendaki yang diperkenankan untuk melakukan pendakian lebih dari 10 tahun dan kurang dari 60 tahun.
8. Wajib dicek suhu tubuh. Jika suhu lebih dari 37,30 derajat celcius (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit) maka tidak diperkenankan masuk kawasan.
9. Menggunakan masker dan membawa cadangan minimal 4 buah masker.
10. Membawa hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
11. Menggunakan peralatan pribadi untuk berbagai keperluan, seperti peralatan makan, minum, ibadah, dan lain-lain.
12. Menjaga jarak dengan pendaki lain, tidak berkerumun, dan selalu menjaga ketertiban.
13. Menjaga etika batuk dan bersin dengan menutup dengan tisu, masker atau dengan siku serta tidak meludah sembarangan.
Baca juga: Malang Selatan dan Semeru Selatan Tinggalkan Cerita Gerilya