Tepat 34 tahun silam, di 11 Agustus 1987, klub sepak bola kebanggaan warga Malang Raya, Arema, didirikan. Meski lekat dengan julukan Singo Edan, mungkin beberapa orang tidak tahu asal mula nama ini. Tak hanya masyarakat umum, mungkin juga pendukung setianya, Aremania. Siapa sangka, ada peran wartawan dalam pemberian julukan Arema yang melegenda ini.
Dilansir dari laman Arema Channel, diketahui asal usul julukan Singo Edan itu disandang Arema atas pemberian Sam Ikul, sapaan akrab Lucky Adrianda Zainal (alm). Bersama sang ayah, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Acub Zainal (alm.), sosok pendiri klub sepak bola Arema pada tahun 1987.
Arema mulai populer dalam karir persepak-bolaannya di kompetisi Galatama, sebuah Liga Sepak bola Utama ‘swasta’ sebagai pesaing kompetisi Perserikatan pada zamannya. Perlahan tapi pasti, nama Arema semakin dikenal publik hingga menjadi jati diri para pecintanya saat ini.
Wartawan dan Singo Edan
Sam Ikul dikenal sebagai sosok yang dekat dengan awak media yang meliput tim Arema. Ternyata, dari wartawan pula lah julukan Singo Edan tersebut tercetus. Suatu ketika, Sam Ikul berada satu mobil dengan sejumlah wartawan yang akan meliput pertandingan Arema di Stadion Brantas, Kota Batu. Iseng-iseng mereka terlibat obrolan mengenai Arema yang belum punya julukan. Mereka pun tergerak untuk mencari julukan yang pas untuk Arema.
Kata ‘Singo’ (Bahasa Indonesia: Singa) kemudian muncul lebih dahulu sebagai julukan. Hewan yang terkenal sebagai raja rimba itu dianggap cocok untuk merepresentasikan keperkasaan klub Arema. Terlebih, klub tersebut lahir di bulan Agustus, yang otomatis memiliki zodiak Leo (berlogo singa).
Kemudian, layaknya segerombolan anak muda yang sedang guyonan (bercanda), terlontarlah beberapa usulan liar dari mulut para jurnalis. Akhirnya, tercetuslah kata ‘Edan’ untuk mendampingi kata ‘Singo’ sebagai julukan Arema.
“Sik..sik..(sebentar) Saya lupa siapa wartawan itu. Tapi saya ingat sekali, dia bilang Edan. Singo Edan! Saya langsung setuju. Oke, setuju? Kita semua setuju, sambil ketawa-ketawa. Dari situ lah, Arema punya julukan Singo Edan,” kisah mendiang Sam Ikul dalam laman Arema Channel.
Sebenarnya, kata ‘Edan’ lebih condok ke makna negatif. Dalam kamus Bahasa Indonesia, semua tahu jika Edan bermakna gila alias tidak waras. Namun, ide konyol memadukan kata Edan itu di dalam julukan Singo Edan terlontar begitu saja dan disepakati bersama.
Sumber: https://www.aremachannel.co.id/