Bulan Agustus bulannya Arema. Klub dengan julukan Singo Edan ini memiliki anthem legendaris berjudul Salam Satu Jiwa. Ternyata, judul lagu ini juga menjadi salam khas bagi Aremania, supporter setia Arema.
Dalam setiap pertandingan, Aremania akan mengumandangkan Salam Satu Jiwa. Lagu legendaris ini selalu berhasil menggetarkan hati pendengarnya. Mungkin tidak banyak yang tahu pencipta lagu yang kini paling dirindukan Aremania ini.
Salam Satu Jiwa
Ternyata, APA Rapper adalah sosok dibalik Mars Salam Satu Jiwa dan populer pada tahun 2010 silam. Sejak awal tahun 2009, kelompok music yang digawangi oleh Abud, Pungky, dan Whyna itu mulai berkarya menciptakan berbagai lagu untuk Aremania.
Ada cerita menarik dibalik lagu legendaris ini. Kala itu, Aremania sebagai komunitas supporter terbesar di Indonesia sedang mendapatkan hukuman dan tidak diperkenankan mengenakan atribut Arema. Hukuman ini berlaku dimanapun saat menonton pertandingan klub kesayangan mereka, Arema.
Sudah bukan hal baru lagi bagi pemain ke-12 ini dikoordinir seorang pemimpin atau dirijen untuk menyanyikan lagu-lagu penyemangat bagi kesebelasan yang sedang bertanding. Tak hanya menyemangati, supporter ini terkadang juga bermaksud untuk menjatuhkan lawan mental saat pertandingan berlangsung.
Aremania menjadi pelopor supporter tanah air dalam penciptaan lagu-lagu untuk mengiringi pertandingan klub kesayangannya di lapangan. Perang lagu supporter kemudian seperti menjadi salah satu hal yang menarik. Terlebih pada pertandingan dengan musuh bebuyutan seperti Arema dan Persebaya, perang lagu supporter seakan menjadi media memulai perang jargon antar klub.
Ketika Aremania meluncurkan jargon “Salam Satu Jiwa (Sasaji)”, Bonekmania pun tak mau kalah dan meluncurkan jargon “Salam Satu Nyali, Wani!”. Aremania kemudian meluncurkan jargon baru “AREMANIA, tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana”, untuk mengejek para Bonek yang selalu menyertai timnya bertanding di kota manapun. Tak ayal, jargon tersebut pun langsung dibalas oleh Bonekmania dengan membuat jargon yang hampir sama, “BONEKMANIA, kemana-mana dan ada dimana-mana”.