Jajanan legendaris yang menjadi ikon lebaran, tidak lain dan tidak bukan, Biskuit Khong Guan. Makanan yang diemas dalam kaleng anti karat ini berisi berbagai macam variasi biskuit dalam kemasan kecil, dan berjejer. Dalam sejarahnya, dahulu tidak semua orang mampu membelinya, maka hanya orang-orang tertentu saja yang menyuguhkan biskuit ini saat lebaran. Sungguh berbeda dengan keadaan saat ini, ya!
Wafer Sebagai Primadona
Dalam satu kaleng Khong Guan terdapat banyak macam biskuit dengan berbagai rasa dan bentuk. Ada satu varian yang menjadi favorit anak-anak pada masanya. Cita rasa yang lebih khas dan rich daripada wafer yang bertebaran di pasaran menjadi alasan utama wafer menjadi primadona Khong Guan.
Selain itu, wafer terletak pada bagian tengah kaleng, dan terbungkus rapi dengan plastik. Jumlahnya yang tidak banyak membuat wafer semakin terasa ekslusif untuk dimakan. Dahulu, banyak anak-anak yang berebut menjadi yang pertama mendapat wafer. Maka tak heran, jika mereka menemui Khong Guan saat sowan ke rumah tetangga atau saudara, mereka akan berlomba membuka kaleng.
Namun sayangnya, kaleng eksklusif nan anti karat ini digunakan kembali sebagai wadah jajanan yang berbeda. Terkadang, orang-orang mengisinya dengan kerupuk, keripik, rempeyek hingga rengginang. Ketika seseorang tertangkap basah kecelik saat membuka kaleng Khong Guan berisi jajan lain ini, semua orang akan otomatis menatap matanya dan tersenyum seakan mengejek.
Sejarah Khong Guan
Biskuit ini sangat terkenal di Indonesia. Terdapat patung Khong Guan di Surabaya, dan pabriknya di Bogor. Siapa sangka, biskuit ini ternyata asli dari Singapura. Awalnya, biskuit ini ini diciptakan oleh kakak beradik imigran asal Cina Chew Choo Keng dan Chew Choo Han yang mulanya bekerja di pabrik biskuit.
Saat kedatangan Jepang di Singapura, keduanya mengungsi dan bertahan hidup dengan menjual biskuit. Saat perang selesai, dia kembali dan menemukan mesin bekas pabrik tempat dia bekerja. Mesin tersebut kemudian mereka perbaiki dan selanjutnya digunakan untuk membuat Biskuit untuk dijual.
Seiring meningkatnya kemampuan produksi biskuit, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limite didirikan pada 1947, kemudian menyusul pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Di awal 1980-an, pabriknya didirikan di beberapa kota pesisir di China.
Tak hanya di Asia Tenggara dan Cina, bisuit ini juga bisa ditemukan di supermarket di lebih dari 40 negara. Di antaranya Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.
Sampai sekarang, kaleng dari biskuit ini masih sama seperti dulu. Bentuknya kotak, warnanya merah, dan menampilkan ibu beserta dua orang anaknya di meja makan sedang menyantap biskuit. Adapula kaleng silinder yang lebih kecil, serta varian biskuit kalengan lain seperti Top Biscuit, Top Ekonomi, One One, dan Assorted Flowers.
Baca juga: Kalori Kue Lebaran Yang Patut Anda Waspadai
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.