Janti, jika menelisik dalam Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1987 Kotamadya Malang, terdapat sebuah perubahan statusnya dari Desa menjadi Kelurahan. Janti kemudian berubah menjadi dukuh dan kini abadi menjadi nama Jalan seperti Jalan Janti Barat, Janti Selatan, dan Janti Timur.
Apa itu Tumbuhan Janti?
Nama Janti sendiri merupakan nama sebuah tumbuhan kuno. Hal ini berdasarkan keterangan sumber bernama Prawiroatmodjo, yang menyebutkan bahwa Janti adalah tumbuhan kuno. Namun sayangnya, beliau tidak menjelaskan secara pasti bagaimana detail tumbuhan ini. Beliau menambahkan, penamaan tumbuhan ini mengikuti wilayah kuno lain sekitar Janti.
Wilayah-wilayah ini adalah Sukun (dari Pohon Sukun), Gadang (sejenis Pohon Pisang), Kepuh (jenis pohon Randu liar), dan Mergosono (Pohon Sono atau Sana). Maka dari deretan nama tersebut, untuk mengetahui apa itu tumbuhan Janti, perlu diliihat nama tempat yang sama di wilayah lain.
Di Malang, ada tempat lain yang bernama Janti yaitu di Keluruhan Tulusrejo dekat dengan Dusun Karangtengah (Jalan Kalpataru sekarang). Tetapi Janti tersebut saat ini sudah berganti menjadi menjadi Jalan Cengger Ayam. Sementara di Jawa Timur, ada dua tempat yang bernama Janti.
Berbeda tempat, wilayah Kediri daerah yang memiliki nama Janti ada pada Kecamatan Papar. Menurut sesepuh desa setempat, penamaan Janti berasal dari pohon Jenti yang tumbuh subur. Jenti adalah tanaman sejenis Pohon Turi yang biasa hidup pada wilayah persawahan. Kata Jenti lama kelamaan menjadi Janti. Tanaman ini seperti perdu dengan tinggi 2-6 meter yang punya khasiat untuk obat-obatan.
Nama Desa Malang ini juga terinspirasi dari nama tumbuhan. Baca juga: Pohon Kluwek yang Banyak Manfaatnya, Jadi Asal Usul Desa Sumber Pucung