Stadion Kanjuruhan Harus Direnovasi Total Pasca-Kanjuruhan Disaster 2

- Advertisement -

Stadion Kanjuruhan harus direnovasi total pasca-Kanjuruhan Disaster 2 agar bisa dipakai Arema lagi sebagai homebase. Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimuljono saat berkunjung ke stadion tersebut, Kamis (13/10/2022) siang.

Tragedi ini terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam. Desain stadion yang menyebabkan banyaknya korban hingga 132 nyawa melayang, dan ratusan lainnya luka-luka menjadi evaluasi utama pemerintah.

Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan kepada Kementrian PU-PR untuk ikut merehab dan merenovasi Stadion Kanjuruhan. Basoeki bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali melakukan audit teknis stadion-stadion yang dipakai untuk Liga 1 hingga Liga 3.

Menurutnya, renovasi Stadion Kanjuruhan menjadi super prioritas untuk dilakukan, sesuai arahan Presiden Jokowi. Pekan ini, hasil audit itu sudah dibereskan lewat Komite Kehandalan Bangunan Gedung, yang berisi para pakar bangunan, mulai dari struktur, arsitektur, dan lain sebagainya.

“Kenapa diaudit? Kami tidak hanya mencari tahu kenapa tragedi ini bisa terjadi, tapi juga agar ke depannya tragedi ini tidak terjadi lagi. Hasil evaluasi tim kami ada tujuh rekomendasi, yang tiga di antaranya berhubungan langsung dengan tragedi ini,” kata Basoeki.

Stadion Kanjuruhan Harus Direnovasi Total, Inilah 7 Rekomendasi Menteri PU-PR

Basoeki menjelaskan, ada tujuh rekomendasi yang disampaikannya untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ketujuh poin itu akan dipakai sebagai standar dan kriteria untuk mendesain dan merenovasi total stadion ini.

Ada tiga aspek dasar yang dipakai untuk mengevaluasi Stadion Kanjuruhan ini. Mulai dari PP Nomor 16 Tahun 2021, Permenpora Nomor 17 Tahun 2001, hingga FIFA Stadium Guideline Tahun 2021.

1. Tangga Tribune Ekonomi

Basoeki menjelaskan, di tribune ekonomi Stadion Kanjuruhan tidak ada tangganya, atau hanya deretan tempat duduk bersusun. Untuk laki-laku saja susah-payah menaiki tribune tersebut, apalagi wanita dan anak-anak. Tak terbayangkan jika dalam situasi darurat ketiadaan tangga itu bisa saja menyebabkan penonton susah untuk mengevakuasi diri.

2. Pintu Tribune Ekonomi

Pintu tribune ekomoni Stadion Kanjuruhan juga wajib diganti dengan yang lebih lebar dan ditambahkan bordes. Sebab, saat ini dari tangga curam sebagai akses dari dan ke tribune langsung terhubung ke pintu. Model pintu pun harus disesuaikan dengan yang mudah diakses, termasuk dalam kondisi kepanikan.

3. Pintu Darurat

Stadion Kanjuruhan juga harus ditambah dengan pintu darurat dan bisa diakses oleh penonton dari tribune. Sebab, selama ini yang ada cuma pintu servis besar sebagai akses kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran dan tidak bisa diakses penonton dari tribune.

4. Penerangan

Penerangan di Stadion Kanjuruhan dinilai kurang layak, meski sempat diklaim oleh Ketua Panpel Arema, Abdul Haris sudah standar AFC.

5. Kamar Kecil

Kamar kecil Stadion Kanjuruhan juga dianggap tidak layak pakai. Khususnya di tribune ekonomi.

6. Perimeter Penyangga
Stadion Kanjuruhan tidak memiliki area perimeter penyangga. Kondisi ini membuat penonton bisa bebas langsung masuk ke dalam dari area parkir melalui pintu yang ada. Area perimeter stadion ini harus ada sebagai salah satu standar pengamanan.

7. Pagar Pembatas Antar Tribune

Pagar pembatas antar tribune di Stadion Kanjuruhan dinilai terlalu gampang diloncati penonton.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya