OPINI: Arema Dipaksa Kalah Sebelum Bertanding Dengan Persebaya Surabaya

- Advertisement -

Tak sedikit Aremania yang berpendapat jika Arema dipaksa kalah sebelum bertanding dengan Persebaya Surabaya, Rabu (27/3/2024), pukul 20.30 WIB. Pasalnya, dalam laga Pekan 30 Liga 1 2023-32024 itu, Arema kehilangan kesempatan tampil di hadapan Aremania.

Memang, Arema cuma ‘numpang’ kandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Makanya, sudah selayaknya ‘nurut’ kepada petugas keamanan setempat yang merekomendasikan Derby Jawa Timur itu digelar tanpa penonton/suporter.

Panpel Arema pun terpaksa tidak menjual tiket untuk laga kandang yang sejatinya berpotensi mendatangkan cuan berlipat dari biasanya ini. Keputusan itu diambil dalam situasi Arema tengah butuh dukungan penuh Aremania untuk meraih tiga poin.

Kemenangan atas Persebaya sangat penting diraih Arema yang saat ini posisinya kembali kritis di peringkat 15 klasemen sementara. Imbang atau kalah akan memuluskan mereka kembali ke kubangan zona degradasi jika tim pesaing menang.

“Sejatinya itu yang gak memberikan perizinan Polres Gianyar, sedangkan Arema homebase di Bali numpang. Jadi, sah saja seumpama Polres Gianyar gak membolehkan dihadiri penonton,” tulis pemilik akun Instagram @feripratama12 mengomentari unggahan @wearemanianet.

Arema Dipaksa Kalah Sebelum Bertanding Demi Prinsip Keadilan?

Prinsip keadilan menyeruak sebagai dugaan alasan di balik rekomendasi laga Arema vs Persebaya digelar tanpa penonton. Bahasa halusnya, agar bukan cuma tim tamu yang bermain tanpa suporternya, tapi tuan rumah pun harus merasakan yang sama.

Sesuai regulasi, pendukung tim tamu memang dilarang melakoni awayday di Liga 1 2023-2024. Artinya, tanpa rekomendasi laga tanpa penonton, maka Arema dipastikan bermain dengan 12 pemain menghadapi Bajul Ijo.

Kalau keadilan dijadikan kambing hitam, maka apa kabar dengan pertemuan Arema dan Persebaya di putaran pertama? Tercatat, rivalitas kedua tim sanggup mengundang 27.000 pasang mata hadir langsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Tanpa larangan dari petugas keamanan setempat, Persebaya sukses menggasak Arema dengan skor 3-1. Tapi, jumlah penonton yang menurut data statistik menjadi yang terbanyak kelima musim ini tersebut tak bisa dijadikan alasan kekalahan di kandang lawan.

“Kemarin di GBT dihadiri suporter (Persebaya), kok sekarang Arema gak boleh? LUCU,” tulis pemilik akun Instagram @toban_jr memprotes keputusan tersebut.

Tanpa Rekomendasi Tanpa Penonton pun Stadion Bakal Sepi?

Gelombang protes Aremania atas larangan neribun di laga yang katanya berlabel super big match Arema vs Persebaya sempat mendapatkan cibiran. Sebab, tanpa keputusan itu pun diyakini Stadion Kapten I Wayan Dipta bakal sepi.

Maklum, rekam jejak jumlah penonton yang hadir saat Arema menggelar laga kandang di markas Bali United itu cukup miris. Dalam 15 kandang yang sudah dijalani musim ini, Arema hanya mampu menjual 136 lembar tiket perlaga.

“Hemm, ya sudahlah, putar balik. Tadinya mau nonton, berangkat Senin besok, malah gak boleh ada penonton,” tulis pemilik akun Instagram @arekmalang011022 mengungkapkan kekecewaannya batal memberikan dukungan langsung kepada Arema ke stadion.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya