Kakek Asal Kota Batu Gowes Bawa Keranda dari Malang ke Jakarta Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan

- Advertisement -

Kakek asal Kota Batu, Miftahudin Romli gowes bawa keranda dari Malang ke Jakarta. Pria yang akrab disapa Midun itu membawa misi ekspedisi lintas stadion Malang-Jakarta demi menolak lupa Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.

Midun merupakan warga Jalan Darsono Barat, Gang Asnari, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu. Pria berusia 53 tahun itu sehari-harinya merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Batu.

Kamis (2/8/2023) siang, Midun berangkat dari rumahnya menuju Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang mengayuh sepedanya. Ekspedisi menggunakan sepeda ontel yang sudah dimodifikasi gandeng dengan keranda pembawa mayat itu akan berakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

“Saya ingin mengekspresikan keprihatinan saya terhadap kejadian 1 Oktober 2022. Saya harap kita semua tidak melupakan dan tidak mengulangnya. Ini tujuan saya sebenarnya. Ekspedisi ini melewati stadion-stadion, dengan misi yang sama, agar Tragedi Kanjuruhan gak terulang lagi. Mohon doanya,” kata Midun.

Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan Dengan Sepeda Keranda

Midun punya alasan tersendiri mengapa memilih memakai sepeda yang dimodifikasi gandeng dengan keranda mayat. Cuti hingga 17 Agustus 2023 sengaja diambilnya demi terlaksananya misi ini.

Dari Stadion Kanjuruhan, Midun menuju ke Stadion Gajayana, Kota Malang, lalu ke Gelora Delta, Sidoarjo. Midun juga mampir ke markas Persebaya Surabaya, Gelora Bung Tomo, Surabaya, lalu ke Stadion Joko Samudro, Gresik, dan Stadion Surajaya, Lamongan.

Setelah itu, Midun bersama kerandanya bakal menjelajah stadion-stadion di kota-kota yang ada di Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Midun lewat Tuban, ke Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Jatibarang, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, dan berakhir di Jakarta.

“Tempo hari, banyak yang dibawa dengan keranda. Nantinya kita juga akan diberangkatkan dengan keranda. Barangkali ini sebagai pengingat untuk kita semua, bahwa ini semua hanya titipan. Keranda itulah yang akan mengantar kita semua,” imbuhnya.

Mau Bertemu PSSI di Jakarta?

Ditanya apakah mau bertemu dengan PSSI di Jakarta sebagai penutup ekspedisinya ini, Midun merendah. Midun mengaku tak punya kekuatan apa-apa untuk menemui mereka.

“Saya gak pengen menemui PSSI, saya hanya ingin jalan-jalan menikmati cuti ini sambil mengingatkan jangan sampai Tragedi Kanjuruhan ini terlupakan. Paling-paling nanti saya akan bertemu dengan saudara-saudara pecinta sepak bola di tiap stadion yang saya singgahi,” sambungnya.

Harapannya, apa yang disampaikan ini bisa didengar oleh publik. Khususnya pesan bahwa belum ada keadilan untuk kasus Tragedi Kanjuruhan ini.

“Doakan saya kuat, saya gak akan memaksakan diri. Kalau pun di tengah jalan saya mungkin gak kuat, silakan ambil alih, lanjutkan perjalanan ini. Yang terpenting pesan saya bisa tersampaikan ke publik,” pungkasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya