Milomir Seslija ikut menanggapi dipecatnya Djadjang Nurdjaman oleh Persebaya Surabaya beberapa hari sebelum melawan timnya di pekan ke-14 Liga 1 2019, di Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis (15/8/2019) sore. Pelatih Arema FC itu menilai pergantian pelatih tersebut tak banyak pengaruhnya.
Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, dipecat manajemen Persebaya dari kursi pelatih kepala. Serangkaian hasil tak memuaskan yang didapat Persebaya disebut-sebut sebagai penyebabnya.
Puncaknya, Persebaya gagal mengalahkan Madura United, Sabtu (10/8/2019) lalu. Pada laga tersebut, tim berjuluk Bajul Ijo ini hanya mampu bermain imbang 2-2 di kandang sendiri.
“Saya pikir pergantian pelatih tak banyak pengaruhnya untuk Persebaya, sebab yang bermain di lapangan itu pemain, bukan pelatihnya. Jadi, hasil pertandingan akan ditentukan oleh pemain yang ada di lapangan,” ujar pelatih yang karib dipanggil Milo ini.
Tak Ada Perubahan
Sebagai caretaker pelatih, manajemen Persebaya menunjuk Bejo Sugiantoro. Semula, bek legendaris tersebut juga merupakan asisten pelatih Djanur.
Namun, Milo menilai pergantian pelatih tersebut bukanlah solusi tepat untuk membenahi tim yang sedang menurun penampilannya. Memang, menurutnya dengan mengganti pelatih akan mengubah sesuatu di tim tersebut, tapi hanya untuk sesaat.
“Bukannya saya membela profesi sesama pelatih, tapi semua tim yang saat ini baru saja mengganti pelatih masih belum menunjukkan perbaikan nyata,” imbuhnya.
Tak Bisa Instant
Pelatih asal Bosnia itu menilai, pergantian pelatih yang terjadi di Indonesia ini salah kaprah. Menurutnya, banyak pihak yang berpikir dengan mengganti pelatih, timnya akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
“Semua itu butuh proses, butuh waktu, tidak bisa instant, seperti seorang bayi, bayangkan saja bagaimana jika setiap hari harus berganti orang tua. Sama halnya dengan pemain, pasti butuh waktu lagi untuk beradaptasi ketika ada pergantian pelatih,” tegas pria 55 tahun itu.