Bambang Suryo Klarifikasi Tuduhan Panpel Persewangi

- Advertisement -

Bambang Suryo memiliki alibi terhadap video yang melibatkan dirinya yang viral beberapa waktu lalu. Apa yang ada di video tersebut menurutnya tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Sebagai Whistle Blowing mafia sepakbola Indonesia yang sudah tobat. BS sapaan akrabnya memang berusaha menjauhi hal hal yang bersifat pengaturan skor sepakbola. Dia pun menolak keras tudingan miring yang menghampirinya.

BS, sapaan akrabnya menyebut kepemimpinan wasit pada laga yang diakhiri dengan kekalahan Persekam Metro dengan skor 2-1 atas Persewangi ini tidak bagus atau berat sebelah.

“Jadi cerita awalnya adalah saat pertandingan Metro FC melawan Persewangi, wasit berbuat yang tidak sepenuhnya benar. Beberapa keputusannya sangat menguntungkan tuan rumah, saya pun hanya menyatakan kepada wasit. ‘Tolong memimpin pertandingan yang benar yang fair play’. Itu saja dan saya kemudian pergi dan tidak sampai masuk ke ruangan dia. Kemudian saya di kata hewan, penuduhan fitnah dan pencemaran nama baik,” tegasnya.

“Secara permainan kami lebih unggul dan mampu mencetak gol pembuka, namun beberapa keputusan wasit membuat kami dalam tekanan, bahkan tambahan waktunya juga lucu karena gol terakhir Persewangi terjadi di menit ke-96, padahal perpanjangan waktunya lima menit saja.”

Sebagai tindak lanjut kekecewaan ini, BS juga akan melaporkan apa yang dia anggap sebagai pencemaran nama baik ini ke ranah kepolisian.

“Insyallah lawyer saya sudah melaporkan hal ini ke Polres dan Polda Jatim. Begitu juga kelompok orang Askab yang bicara di WA, kami tunggu niat baik mereka karena sudah berbicara asal-asalan. Semua medsos juga akan kami tindak lanjuti. Ini menjadi hal buruk karena saya sudah tidak berkecimpung di dunia itu tetapi sama Persewangi yaitu Jose Rudy (manajer) dan Wahid diteriaki seperti itu,” tegasnya.

Cinta Sepakbola

Sementara itu, disinggung tentang hukuman PSSI yang melarangnya berkecimpung di dunia sepakbola seumur hidup. BS menolak anggapan jika dia adalah manajer sebuah tim sepakbola.

“Saya bukan manajer. Saya adalah pengelola Metro FC, saya yang membina Metro dengan bantuan biaya dari bos Wibi (Pabrik Rokok NZR). Kemudian bantuan dari Abah Samsul (PDAM Malang), dan dana pribadi Ketua PSSI Kabupaten Malang,” tegas Bambang Suryo.

“Tidak ada sama sekali dana dari KONI yang turun. Padahal ini tim dari Kabupaten Malang yang mencetak banyak pemain besar. Jadi ya sebagai orang kabupaten yang cinta bola ya saya harus mengelola tim ini agar tetap hidup.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya