Kenapa Tak Berani Menurunkan Pemain Muda Jebolan Akademi Arema, Coach?

- Advertisement -

Dalam situasi buntu mencetak gol ketika Arema dikalahkan PSS Sleman di Liga 1 2021-2022 Pekan 3, Minggu (19/9/2021) malam, Eduardo Almeida tetap mengandalkan para pemain senior di lini depan timnya. Kenapa ya pelatih asal Portugal itu tak berani menurunkan pemain muda jebolan Akademi Arema?

Saat ini, di skuad Singo Edan ada setidaknya enam pemain jebolan Akademi Arema yang baru naik kelas musim ini. Namun, cuma ada tiga nama yang ada di bench, yakni Achmad Figu (bek), Hamzah Titofani (penyerang sayap), dan Bramntio Ramadhan (gelandang).

Namun, Almeida lebih memilih pemain-pemain seperti Ridwan Tawainella, Dedik Setiawan, Feby Eka Putra, dan Muhammad Rafli untuk diturunkan sebagai pemain pengganti. Mereka ditampilkan di babak kedua.

“Jika saya mainkan para pemain muda itu dan kita tidak menang, pasti pertanyaannya akan berbeda. Kalian pasti bertanya, kenapa kamu tidak memainkan pemain senior?” kata Almeida.

Siapa Bilang Eduardo Almeida Tak Berani Menurunkan Pemain Muda?

Siapa bilang Eduardo Almeida tak berani menurunkan pemain muda di laga melawan PSS Sleman? Kenyataannya, ada dua pemain muda yang dimainkan pelatih berusia 43 tahun itu.

Di antara para pemain pengganti yang dimasukkan Almeida, ada nama Feby dan Rafli yang menggantikan Dendi Santoso dan Kushedya Hari Yudo. Feby masuk di menit 65, sedangkan Yudo dimainkan di meniit 75.

“Sesungguhnya, Rafli dan Feby masih berusia 22 atau 23 tahun, saya memainkan mereka. Jadi, saya bingung definisi pemain muda yang bagaimana lagi kalau saya disebut tidak berani memainkan pemain muda,” tegas mantan pelatih Semen Padang tersebut.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya