Aremanita Halokes Neribun di Stadion Dukung Arema, Kenapa Tidak?

- Advertisement -

Bertatus sebagai anak sekolah bukanlah halangan bagi Aremanita halokes untuk neribun di stadion dalam mendukung Arema. Setidaknya, hal itulah yang dialami Ervina Yulia Anggraini.

Aremanita Dampit ini mengaku hampir di setiap laga kandang Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang berupaya selalu hadir. Hanya saja, ketika laga tandang, gadis berusia 18 tahun itu belum pernah ikut away tour karena harus bersekolah.

Jadwal pertandingan yang umumnya digelar sore atau malam hari umumnya menjadi kendala bagi pelajar sepertinya. Ervina lebih memprioritaskan nonton laga kandang Arema yang digelar malam hari, karena sekolahnya pulang sampai petang jika shift masuk siang.

“Saya nonton Arema meski masih anak sekolah karena pengen lihat pertandingan secara langsung, dan pengen kumpul Arema dan Aremanita lainnya,” kata Ervina kepada WEAREMANIA.

Tantangan Aremanita Halokes Lainnya Kalau Ingin Neribun

Ervina membeberkan tantangan lain bagi Aremania halokes seberti dirinya jika ingin neribun adalah soal tiket. Untuk mendapatkannya, siswi kelas 12 SMK Muhammadiyah 7 (MUTU) Gondanglegi, Kabupaten Malang itu biasanya menabung.

Sebagian uang sakunya disisihkan untuk membeli tiket ekonomi Arema seharga Rp50 ribu. Namun, kadang tabungannya itu belum cukup untuk mendapatkan tiket yang diinginkan, terutama jika ada laga kandang Arema yang berdekatan.

“Biasanya, saya beli tiket nitip ke teman. Uangnya dari hasil menyisihkan uang jajan, tapi kalau kurang minta tambahan sama orang tua,” imbuh pengidola gelandang Arema, Jayus Hariono itu.

Beruntung, Orang Tua Sangat Mendukung

Beruntung bagi Ervina lantaran orang tuanya sangat mendukung kegiatannya neribun mendukung Arema langsung di stadion. Hal itu tak lepas dari status orang tuanya yang juga Aremania banget.

“Respons orang tua saat saat neribun biasa saja, malah mendukung. Sebab, sejak umur 3 tahun saya sudah sering diajak neribun oleh orang tua. Ingat banget saya dulu masih umur lima tahunan kehujanan di Gate 7,” sambungnya.

Menurutnya, terakhir mereka neribun bareng sekeluarga ketika Ervina masih kelas 4 SD. Semenjak kakak laki-lakinya merantau, gadis kelahiran Malang, 10 Juli 2004 tersebut lebih sering neribun bersama teman-teman satu kampungnya daripada bersama keluarga.

“Kalau saya mulai berani neribun sendiri tanpa orang tua sekitar kelas 2 SMP. Sempat dilarang waktu Arema lawan Persebaya, benar-benar dilarang. Sekarang orang tua saya lebih suka nonton Arema di televisi,” pungkasnya.

Arema akan bertemu dengan Persebaya Surabaya lagi pekan depan. BACA: Inilah rekam jejak pertemuan Arema dan Persebaya Surabaya di segala ajang.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya