Fernando Valente dan Pelatih Sial yang Harus Selamatkan Arema Dari Zona Degradasi

- Advertisement -

Fernando Valente bukan satu-satunya pelatih yang ketiban sial harus selamatkan Arema dari zona degradasi. Sebab, sebelumnya sudah ada tiga pelatih lainnya.

Pelatih asal Portugal itu diperkenalkan sebagai pelatih kepala Arema menggantikan Joko Susilo pada 23 Agustus 2023. Fernando datang di Pekan 9 Liga 1 2023-2024 dengan kondisi Arema berada di posisi juru kunci dengan 3 poin dan sembilan laga beruntun tanpa kemenangan.

Setelah dipegang Fernando, Arema akhirnya meraih kemenangan perdananya di Pekan 10 dengan mengalahkan Persikabo 1973 (27/8/2023). Arema pun memperbaiki posisinya dengan naik ke peringkat 17.

Pada pekan berikutnya, Arema kembali meraih kemenangan usai mengalahkan Bhayangkara FC 2-0 di laga tandang (1/9/2023). Pelatih berusia 64 tahun itu pun sukses membawa Arema naik satu peringkat lagi ke posisi 16, dan terus bertahan hingga jeda kompetisi usai Pekan 23.

Sejak Fernando datang, mantan pelatih Shakhtar Donetsk II itu langsung ditarget manajemen Arema bisa membawa tim lepas dari zona degradasi. Faktanya, sejumlah momen untuk naik peringkat terbuang sia-sia.

Inilah 3 Pelatih Sial yang Harus Selamatkan Arema Dari Zona Degradasi

1. Milan Petrovic

Milan Petrovic merupakan penyelamat Arema di Liga 1 2018. Awalnya, pelatih asal Slovenia itu dikontrak Arema sebagai asisten pelatih Joko Susilo.

Namun, sejak Pekan 8, Milan ‘mengkudeta’ kursi panas pelatih kepala Arema tersebut. Debutnya memang berakhi dengan kekalahan 0-1 di kandang Bali United (18/5/2018).

Tapi, di ujung kompetisi, Arema mampu dibawanya finish di peringkat 6 di klasemen akhir Liga 1 2018, dengan koleksi 50 poin hasil dari 14 kemenangan, delapan kali kalah, dan 12 kekalahan.

2. Suharno

Mendiang Suharno datang melatih Arema yang tengah terpuruk di Indonesia Super League 2011-2012. Pelatih asal Klaten itu didatangkan di paruh musim (10/5/2012) bersama pemain-pemain rekrutan anyar untuk menyelamatkan Arema.

Pada masa awal era dualisme kompetisi tersebut, Arema dilatih Wolfgang Pikal. Pelatih asal Austria itu mundur di awal-awal kompetisi dan digantikan Joko Susilo, asistennya yang menjadi karteker.

Debutnya membawa kemenangan tipis Arema 1-0 atas Persisam Samarinda (12/5/2012). Di akhir musim, Suharno menempatkan Arema di peringkat 12 klasemen ISL 2011-2012 dengan koleksi 38 poin, hasil 10 kemenangan, delapan kali imbang, dan 16 kekalahan.

3. Henk Wullems

Henk Wullems satu-satunya pelatih sial yang gagal menyelamatkan Arema dari petaka degradasi. Momen itu terjadi saat pelatih asal Belanda ini didapuk menjadi pelatih kepala Arema di Liga Indonesia 2003.

Sejak awal musim, masalah demi masalah menghantui Arema. Mulai dari hengkangnya sang Manajer, Iwan Budianto ke Persik Kediri yang memboyong bintang-bintang Arema di Ligina 2002, hingga kesulitan finansial yang dialami sang pemilik Lucky Acub Zaenal.

PT Bentoel Prima Indonesia, tbk. yang mengambil alih pengelolaan pada 29 Januari 2003 mengganti pelatih dari Gusnul Yakin ke Henk, mantan pelatih Timnas Indonesia. Sayangnya, di akhir musim, Arema menempati posisi 17 dari 20 peserta dengan 44 poin.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya