Pelatih Arema Galau Dengan Regulasi Penambahan Kuota Pemain Asing

- Advertisement -

Joko Susilo sebagai Pelatih Arema galau dengan regulasi penambahan kuota pemain asing di Liga 1 2023-2023. Pasalnya, pelarih yang akrab disapa Gethuk itu juga berkepentingan di pembinaan pemain usia dini selaku Direktur Teknik Akademi Arema.

Musim ini, kuota pemain asing di Liga 1 berubah, dari yang tadinya cuma empat menjadi enam pemain. Rinciannya, klub boleh mengontrak lima pemain asing dari negara bebas ditambah satu dari negara ASEAN dan bisa memainkannya bersamaan.

Gethuk mengaku punya dua sikap menanggapi perubahan regulasi pemain asing tersebut. Masalahnya, kedua sikap itu saling bertentangan dan menyebabkan pergolakan di batinnya.

“Di sini saya ada dua sikap. Satu saya gak setuju sebagai pembina. Tapi, kedua sebagai profesional saya gak bisa menolak, apalagi dengan alasan demi industri sepak bola,” kata Gethuk.

Alasan Regulasi Penambahan Kuota Pemain Asing Demi Industri Sepak Bola

Jika ditanya setujukah Gethuk dengan alasan penambahan kuota pemain asing demi industri sepak bola, jawabannya 60 persen setuju. Menurutnya, 40 persennya adalah tindakan apa yang dilakukan untuk menyiapkan pemain lokalnya agar siap bersaing di industri yang sama.

Dengan makin ramainya jumlah pemain asing di Liga 1 diharapkan bisa menjadi daya tarik elstra. Bukan cuma bagi suporter sebagai pangsa pasar utama, melainkan pula untuk menarik minat para calon sponsor.

“Kalau alasannya demi industri sepak bola memang mendesak. Ini bagian dari tuntutan manajemen klub. Ada hubungannya pula dengan sponsor, pemasukan, dan tentunya suporter,” imbuhnya.

“Ini vital. Bagi suporter yang masih belum memahami tentang konsep pengembangan sepak bola, mereka hanya minta menang, main bagus, dan timnya bersaing dengan tim-tim lain. Misal, kalau tim lain beli pemain A, B, C, yang bagus-bagus, pasti mereka minta timnya juga begitu.”

Arema Berusaha Mengimbangi

Gethuk menyebut, di Arema, tim pelatih tak hanya mendatangkan pemain-pemain asing berkualitas, tapi juga mengimbangi dengan menyiapkan pemain-pemain lokal yang bisa diharapkan.

“Kita juga harus menyiapkan pemain-pemain lokal kita, makanya ini kita siapkan juga pemain-pemain muda yang siap masuk,” sambungnya.

Pelatih berusia 53 tahun itu juga sempat menyeleksi pemain-psmaun asli Malang dan luar Malang sebelum Arema melakukan persiapan. Sejumlah pemain potensial terjaring dan sempat mengikuti trial di tim utama Arema.

“Kita juga membuat kurikulum khusus untuk pembinaan sepak bola usia dini. Saya melihat banyak pemain potensial yang untuk dasarnya perlu dilengkapi,” pungkas eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia itu.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya