Penutup Pintu Tribune Saat Kanjuruhan Disaster 2 Masih Jadi Misteri

- Advertisement -

Sosok penutup pintu tribune Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dalam Kanjuruhan Disaster 2 masih menjadi misteri. Kepala Security Officer, Suko Sutrisno turut buka suara soal ini.

Suko sendiri sudah ditetapkan sebagai satu dari enam tersangka tragedi yang terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam. Setidaknya 130 korban meninggal dan ratusan lainnya luka-luka karena kepanikan usai adanya tembakan gas air mata.

Banyaknya korban berjatuhan diduga karena kondisi pintu tribune yang tertutup saat kejadian yang berlangsung sekitar 10 menit pasca laga berakhir di menit 90+7. Korban paling banyak ada di tribune selatan, khususnya Pintu 12 dan 13.

Suko meminta maaf dan turut berduka atas kepergian banyak korban jiwa dan yang luka-luka. Namun, sejak Polri menetapkannya sebagai tersangka Suko lebih memilih diam tutup mulut karena masih berduka.

“Saya tidak pernah memerintahkan anggota saya (match steward) untuk menutup pintu gate. Semua pintu gate itu tidak bisa dikunci dari luar, karena slot kumci hanya ada di bagian dalam. Logikanya, bagaimana bisa pintu tertutup dari luar kalau slot pintu di dalam? Bagaimana bisa mengunci dari luar?” tanya Suko.

Jawaban Misteri Terkuncinya Pintu Tribune Saat Kanjuruhan Disaster 2 Ada Dalam CCTV

Suko mengaku tak mau banyak bicara soal polemik pintu tribune yang membuatnya terseret karena dinilai lalai. Baginya, jawabannya ada dalam video CCTV Stadion Kanjuruhan.

Seluruh pintu stadion, mulai pintu 1-14 sudah dilengkapi CCTV. Bahkan, kabarnya ada total 32 titik CCTV di stadion ini yang bisa menjadi alat bukti.

“Pintu tidak ditutup sama sekali. Kalau ditutup, bagaimana saat Aremania yang bertiket dan terlambat itu mau masuk? Mereka pasti akan protes, dan memang tidak ada pintu yang tertutup,” jelasnya.

“Inti dari semua itu ada di CCTV. Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah memegang 32 titik CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan.”

Ikhlas Dijadikan Tersangka

Suko mengaku ikhlas menerima keputusan Polri yang menjadikannya tersangka. Namun, harapannya kasus ini bisa diusut tuntas.

“Saya ikhlas dan siap tanggungjawab. Tapi saya minta kasus ini harus adil, jangan ada yang ditutup-tutupi. Semua bukti ada pada 32 titik CCTV di Stadion Kanjuruhan, dan TGIPF sudah memegangnya,” tandasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya