Misi Fernando Valente Mengubah Rasa Pesimis Aremania Terhadap Nasib Arema

- Advertisement -

Fernando Valente punya misi ingin mengubah raa pesimis Aremania terhadap nasib Arema di Liga 1 2023-2024 saat ini. Pelatih asal Portugal itu masih sangat optimistis bisa ‘menyelamatkan’ Arema dari keterpurukan.

Saat Fernando datang di Pekan 10, sempat timbul secercah harapan Fernando mampu memperbaiki posisi Arema di klasemen. Namun, hingga tujuh laga berselang, Skuad Singo Edan masih saja berkutat di zona degradasi.

Arema menempati posisi 16 dengan 13 poin hasil dari tiga kali menang, empat kali imbang, dan sembilan kali kalah. Koleksi poin mereka pun tertinggal lima angka dari pesaing terdekat, Persita Tangerang di peringkat 15.

Tak salah jika ada sebagian Aremania yang pesimis saat Arema dipastikan mengakhiri putaran pertama di zona merah. Bahkan, beberapa yang mencibir Arema tengah otw (on the way) ke Liga 2.

“Kita harus memahami apa keuntungan menjadi orang pesimis, dan apa keuntungan menjadi orang optimis. Karena kita gak pernah tahu hasil pertandingan, kita gak bisa mengontrolnya. Saya tetap optimistis dengan proses dan apa yang kami kerjakan,” kata Fernando kepada WEAREMANIA.

Mengubah Rasa Pesimis Aremania Menjadi Rasa Optimis Dengan Kerja Keras

Fernando Valente ingin mengubah rasa pesimis Aremania itu menjadi rasa optimis dengan bekerja lebih keras. Pelatih berlisensi UEFA A Pro itu masih menyimpan keyakinan bisa membawa Arema ke posisi lebih baik berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.

“Pengalaman saya berkata, hasil buruk gak akan berpengaruh apa pun, begitu pula hasil bagus. Tapi, kita harus lebih seimbang. Kita jangan sampai kalah lagi,” imbuhnya.

“Saya merasa para pemain paham, kita sedang berada di jalan yang bagus untuk mengubah situasi ini, dan mengubah dari rasa pesimis menjadi optimis dengan kerja keras. Jika orang-orang itu memberikan lebih dalam mendukung mungkin kita bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.”

Lebih Menguntungkan Jadi Orang Optimis

Fernando Valente menegaskan, lebih mudah menjadi orang pesimis. Namun, diyakininya, orang-orang bermentalitas baja tak akan memelihara sifat pesimis seperti itu.

“Normal jika seorang manusia itu punya sifat pesimis, karena sangat mudah untuk menjadi seorang pesimis. Lebih mudah menyerah ketika ada masalah. Tapi itu hanya akan dilakukan oleh orang-orang-orang yang bermentalitas lemah,” pungkasnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya