Dilema Gilang Pramana Antara Kasus Kanjuruhan Disaster 2 dan Urusan Bisnisnya

- Advertisement -

Sebagai Presiden Klub Arema, Gilang Pramana dituntut untuk ikut menyelesaikan kasus Kanjuruhan disaster 2. Namun, di sisi lain, urusan bisnis yang juga harus tetap dijalankannya menghadirkan dilema tersendiri.

Di tengah upayanya menyelesaikan urusan sosial menyantuni keluarga korab, pria yang dikenal dengan sebutan Juragan 99 itu tetap harus menjalankan pekerjaannya sebagai pebisnis. Gilang menyempatkan hadir di Sirkuit Sepang Malaysia berkaitan dengan sponsorship produknya, MS Glow For Men.

Tak disangkanya, foto bersama pabrikan motor yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya menimbulkan masalah. Ada krtikan pedas dari banyak Aremania yang menilainya kurang berempati, bahkan terkesan diam soal usut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan.

“Dalam hidup selalu ada masa-masa senang dan ada juga masa-masa kelam. Berduka dan meratapi kesedihan, itu seharusnya. Apalagi kalau menyangkut orang-orang yang kita cintai,” curhat Gilang dalam akun Instagramnya.

Menurutnya, sejak hari pertama sampai hari ini, Gilang dalam kapasitas pribadi sudah berusaha membantu sekuat tenaga, pikiran dan dana untuk para korban tragedi ini dan keluarganya. Semua dilakukannya karena rasa keprihatinan luar bisa melihat banyaknya korban yang tidak seharusnya terjadi.

“Beberapa orang menganggap saya tidak peduli dengan tragedi Kanjuruhan, menuduh saya tidak berduka hanya karena saya masih melanjutkan bisnis dan pekerjaan saya. Perlu dipahami bahwa menjadi Presiden Klub Arema merupakan pilihan pribadi. Saya adalah Aremania dan sepak bola adalah passion saya,” ungkapnya.

“Tetapi, saya juga memiliki bisnis-bisnis yang harus terus saya kelola. Dari bisnis itulah saya bisa mendukung Arema, meningkatkan fasilitas dan kesejahteraan pemain. Perlu dipahami, tidak ada keuntungan financial dari Arema yang saya nikmati.”

Tegas Minta Usut Tuntas Kasus Kanjuruhan Disaster 2

Gilang menyebut, ada sejumlah pihak yang juga menuntutnya untuk ikut mengusut tuntas kasus ini. Pernyataannya pun sudah tegas, bakal mendukung segala upaya untuk mengusut tuntas tragedi ini.

Menurutnya, sudah ada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), dan proses hukum yang sedang berjalan. Pengusaha di bidang transportasi itu juga ingin tragedi ini menjadi terang benderang sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi dunia persepakbolaan.

“Saya juga mendukung penuh semua proses transformasi dan perbaikan sepak bola nasional agar ke depan sepakbola Indonesia menjadi lebih baik. Tragedi Kanjuruhan adalah lembaran kelam bagi Arema dan Aremania. Saya berduka, kita semua berduka. Mari kita jadikan pelajaran agar tidak ada lagi nyawa yang hilang karena sepakbola,” tandasnya.

Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya