Kronologi Kanjuruhan Disaster Jilid 2 Usai Laga Arema vs Persebaya Versi Polisi

- Advertisement -

Kanjuruhan Disaster Jilid 2 terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam. Polisi sebut kronologi kejadian itu dipicu oleh kekalahan tim tuan rumah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kapolda Jawa Timur, Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H. menerangkan, sejak jauh-jauh hari sebelum laga sudah ada rapat koordinasi dengan Aremania dan stakeholder terkait. Dari situ disepakati laga ini hanya dihadiri Aremania, sedangkan pendukung Persebaya menggelar nonton bareng (nobar) di Surabaya.

Menurutnya, pertandingan yang dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2 itu sejatinya berlangsung lancar dan tanpa masalah. Permasalahan baru muncul ketika usai laga, Aremania berupaya merangsek masuk ke lapangan menghampiri tim Arema yang berada di tengah lingkaran kick off.

“Pertandingan ini berjalan lancar dan damai, hingga setelah pertandingan terjadi kekecewaan penonton yang melihat tim kesayangannya yang tak pernah kalah (dari Persebaya) di kandang selama 23 tahun ternyata kalah malam ini,” kata Nico.

“Rasa kecewa itu yang menggerakkan massa suporter untuk masuk ke lapangan untuk mencari pemain dan offisial untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau untuk melampiaskan kekecewaan.”

Gas Air Mata Mewarnai Kanjuruhan Disaster Jilid 2

Nico menjelaskan, aparat keamanan yang bertugas malam itu sudah berusaha melakukan pencegahan dan pengalihan supaya Aremania tidak masuk ke lapangan. Namun, dalam prosesnya, sampai ada penembakan gas air mata ke arah tribune di mana masih ada ribuan suporter berdiri.

Hingga Minggu (2/10/2022) subuh, ada 127 korban jiwa dalam peristiwa ini, dan 180 korban luka-luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Selain itu, ada 10 mobil dinas Polisi dan tiga mobil pribadi dan yang menjadi korban perusakan.

“Karena gas air mata, suporter akhirnya bergerak ke pintu 10 dan 12. Karena ada penumpukan, dan kebanyakan sesak napas dan kekurangan oksigen, tim medis pun mencoba menolong, dan melakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit,” imbuhnya.

“Tapi, dari 40 ribuan suporter di stadion tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian saja, sekitar 3000-an yang berusaha masuk ke lapangan, sedangkan yang lain tetap diam di atas tribun.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya