Eduardo Almeida dikartu kuning wasit saat Arema vs Borneo FC di leg 1 babak final Piala Presiden 2022, Kamis (14/7/2022) malam. Pelatih Arema itu menilai siapa pun, semua orang bisa melakukan kesalahan.
Momen kartu kuning itu terjadi pada babak pertama, tepatnya menit 39. Saat itu, Almeida memprotes keras keputusan wasit Fariq Hitaba yang membiarkan pemain Borneo melanggar Gian Zola.
Pelatih asal Portugal ini mengklaim ada pelanggaran terhadap Zola saat Arema menekan dari sisi kanan pertahanan Borneo. Ketika Zola hendak menusuk ke kotak penalti, ada upaya Hendro Siswanto menghentikan pergerakannya.
“Sederhana saja, setiap orang pernah melakukan kesalahan, termasuk saya juga bisa salah, wasit juga salah. Tapi, di situasi tersebut jelas-jelas ada pelanggaran,” kata Almeida.
Eduardo Almeida Dikartu Kuning, Diterimanya Dengan Berat Hati
Eduardo Almeida menerima keputusan wasit Fariq Hitaba yang melayangkan kartu kuning kepadanya. Baginya, tak masalah dengan kejadian tersebut.
Ini merupakan kartu kuning kedua yang pernah diterima Eduardo Almeida sepanjang berkarier di Arema. Pada gelaran Liga 1 2021-2022 lalu, pelatih berusia 44 tahun ini juga pernah sekali dikartu kuning.
“Saya hanya mengungkapkan bahwa saya tidak setuju dengan keputusan wasit dan komplain. Tapi, saya malah dikartu kuning. Ya sudah saya terima,” pungkasnya.
Arema mengalahkan Borneo FC lewat gol semata wayang Abel Camara. BACA: Inilah momen-momen seru di laga Arema vs Borneo FC di leg 1 babak final Piala Presiden 2022.