Kuncoro Kisahkan Momen Arema Juara Galatama 1992-1993

- Advertisement -

Tepat hari ini, 29 Juli, 27 tahun silam, Arema juara Galatama 1992-1993. Asisten Pelatih Arema, Kuncoro yang kala itu masih sebagai pemain, mengisahkan betapa mengharukannya momen tersebut.

Arema dipastikan juara dengan selisih poin yang tak terkejar oleh PKT Bontang (peringkat 2) sebagai pesaing utama yang dikalahkan Barito Putra. Kepastian juara itu didengar para pemain Arema usai menjalani sebuah laga kandang di pekan ke-30, di mana masih tersisa dua laga yang sudah tak menentukan.

Kuncoro menyebut, gelar juara yang diraih Arema untuk pertama kalinya sejak berdiri 11 Agustus 1987 itu tak disangka-sangka oleh banyak pihak. Sebab, Arema kala itu tergolong klub baru dengan usia enam tahun, dan tidak disokong finansial bonafit.

“Saat itu ada Pelita Jaya, Arseto Solo, Niac Mitra, dan banyak lagi yang secara finansial lebih segalanya dari Arema. Sementara Arema yang finansialnya pas-pasan bermodalkan kekeluargaan, kebersamaan dan kerja keras. Alhamdulillah bisa jadi juara. Waktu kami mendengar kepastian juara setelah PKT kalah dari Barito saya bangga dan bersyukur,” kata Kuncoro kepada WEAREMANIA.

Laga Tak Terlupakan Saat Arema Juara Galatama 1992-1993

Laga melawan Petrokimia Putra, Gresik menjadi laga yang tak terlupakan bagi Kuncoro musim itu. Laga yang berakhir imbang itu sekaligus menjadi pembuktian kedekatan antara Arema dan pendukung setianya, Aremania.

Gara-gara pertandingan tersebut, Arema mendapatkan sanksi laga usiran tanpa penonton di pekan selanjutnya melawan Pelita Jaya, karena adanya kericuhan dengan petugas pengamanan. Kuncoro menjelaskan, saat itu terjadi insiden Aremania dipukuli petugas pengamanan di tribune, yang membuat pemain Arema meninggalkan pertandingan yang tinggal dua menit untuk melerai pertikaian.

“Kami tidak peduli pertandingan masih berlangsung,, kami melakukan itu karena merasa saudara kami, Aremania disakiti, namanya keluarga kalau sakit satu maka sakit semua. Akhirnya pertandingan dihentikan dengan skor 0-0 oleh wasit, dan Arema diskors dengan laga usiran,” imbuhnya.

Laga Usiran Tanpa Penonton Lawan Pelita Jaya Juga Berkesan

Laga usiran tanpa penonton lawan Pelita di Stadion Citarum, Semarang sebagai buntut sanksi laga lawan Petrokimia, juga berkesan bagi Kuncoro. Meski sempat protes, bahkan sudah berencana tidak memberangkatkan tim ke Semarang, nyatanya Arema menang 1-0 lewat gol Kusnan.

H-1 pertandingan, manajemen Arema memutuskan tetap berangkat ke Semarang, sampai harus menjemput satu-persatu pemain yang tahunya tim tidak berangkat. Dengan menempuh perjalanan darat memakai bus berangkat setelah sholat Isya’, rombongan Arema tiba di Semarang subuh dan tidak tidur meski sore harinya harus bertanding.

“Motivasi dari Ebes Sugiono yang menguatkan kami untuk berangkat. Dengan persiapan minim, kami tetap bermain keras. Pelita sepertinya ngeper. Secara kualitas mungkin Pelita lebih baik, karena ada banyak pemain timnas, tapi kami membuktikan, dengan semangat dan kerja keras kita bisa,” tambahnya.

Kemenangan bersejarah 1-0 yang perolehan poin Arema meninggalkan Pelita di klasemen sementara itu menurut Kuncoro juga tak lepas dari dukungan Aremania. Meski statusnya laga usiran tanpa penonton, pendukung Arema tetap datang ke Semarang.

“Kami tahu Aremana nonton di luar stadion dengan naik pohon karena dilarang masuk. Ini yang membuat trenyuh dan semangat kami semakin belipat untuk bisa mengalahkan Pelita,” imbuh pria berusia 47 tahun itu.

Euforia Arema dan Aremania Saat Juara

Kuncoro juga mengenang bagaimana euforia Aremania menyatu dengan skuad Arema dalam merayakan gelar juara Galatama untuk pertama kalinya. Seluruh pelatih dan pemain diarak keliling kota menggunakan mobil terbuka.

“Waktu itu di kandang Arema tidak pernah kalah, di luar kandang pun sering menang. Ini pembuktian tim yang tidak punya uang sekalipun bisa mengalahkan tim-tim kaya. Modalnya cuma kekeluargaan dan kerja keras. Antara pelatih, pemain, manajemen, dan suporter ada ikatan keluarga. Dengan perjuangan yang seperti itu, hal yang tak mungkin bisa jadi mungkin kalau Allah berkehendak,” tandasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya