Komnas HAM Meyakini Gas Air Mata Jadi Penyebab Utama Kanjuruhan Disaster 2

- Advertisement -

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam membeberkan kesimpulan sementara hasil investigasinya. Menurutnya, sejauh ini pihaknya masih meyakini gas air mata menjadi penyebab utama Kanjuruhan Disaster 2.

Dalam proses investigasinya, Komnas HAM sudah menemui seluruh pihak terkait. Mulai dari kepolisian, PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), broadcaster, manajemen Arema, Panpel Arema, Security Officer Arema, dan keluarga korban.

Menurut Anam, banyak keluarga korban dari Aremania yang mempertanyakan kepadanya, tentang kebenaran gas air mata sebagai penyebab tragedi tersebut. Dari sini, Komnas HAM sudah mengambil kesimpulan sementara.

“Meski dalam rekonstruksi kemarin tidak ada adegan penembakan gas air mata ke tribune, sampai saat ini kesimpulan sementara kami, tembakan gas air mata adalah penyebab utama tragedi ini,” kata Anam.

Bicara Gas Air Mata Jadi Penyebab Utama Kanjuruhan Disaster 2 Disertai Bukti

Choirul Anam berani bicara gas air mata sebagai penyebab utama Kanjuruhan Disaster 2 bukannya tanpa alasan. Pernyataannya itu didasari bukti-bukti.

Sebelumnya, Komnas HAM sudah mencari maupun menerima bukti-bukti berupa video dari para korban. Anam menambahkan, kesaksian dari mereka melengkapi dokumen-dokumen yang berusaha dikumpulkan pihaknya.

“Komnas HAM bicara dengan bukti dokumen yang ada. Ini kami lakukan agar masyarakat tidak resah. Kami punya bukti gas air mata yang ditembakkan ke tribune stadion. Kami punya video kunci, yang bisa menggambarkan posisi gas air mata hingga proses kematian yang terekam dalam video dari korban,” tandasnya.

Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya