Manajemen Arema mencari pemain asing pengganti Jonathan Bauman dan Oh In-kyun yang hengkang. Asisten Pelatih Arema, Singgih Pitono menyarankan manajemen klubnya agar memberlakukan sistem trial untuk perekrutan pemain asing untuk lanjutan Liga 1 2020.
Singgih menilai, sistem trial bisa berdampak positif untuk perekrutan pemain asing anyar. Mungkin kendalanya hanyalah soal biaya, di mana klub harus berkorban sejumlah uang untuk membelikan tiket guna mendatangkan pemain asing dari negaranya yang belum pasti dikontrak.
Namun, menurut mantan pemain Arema era Galatama itu, dengan trial, tim pelatih bisa memilih mana sekiranya pemain yang paling memenuhi kriteria yang diinginkan. Sebab, selama ini jika mengandalkan video Youtube kebanyakan di luar ekspektasi.
“Mencari pemain asing itu susah-susah gampang. Mungkin dengan di-trial dulu, tim pelatih Arema bisa melihat kemampuan si pemain dengan objektif sebelum manajemen mengontraknya. Selain itu kita bisa mendapatkan pemain asing yang kualitasnya sesuai dengan yang diharapkan,” ungkap Singgih.
Arema Mencari Pemain Asing yang Tak Hanya Bagus di Youtube
Singgih Pitono menyebut, selama ini Arema kerap membeli kucing dalam karung. Pasalnya, dengan modal video Youtube, skuad Singo Edan sering mendapatkan pemain asing yang di luar ekspektasi saat menonton videonya.
Video Youtube sering digunakan para agen pemain untuk menawarkan kliennya kepada manajemen klub, tak terkecuali Arema. Selama ini, pihak manajemen Arema membagikan video pemain incaran itu kepada tim pelatih untuk dinilai sebelum mendatangkan mereka.
“Selama ini kan kita sering ambil pemain asing, dia datang langsung dikontrak, modalnya cuma nonton video Youtube. Masalahnya, sering kualitas mereka tak sama seperti di videonya, seperti membeli kucing dalam karung,” pungkasnya.
Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.