Milomir Seslija tak mau Arema kalah lagi dari Persela Lamongan di Stadion Surajaya Lamongan, pada pekan ke-19 Liga 1 2019, Jumat (20/9/2019) malam. Pelatih yang akrab disapa Milo itu menegaskan kalah dari Persela bukan tradisi Arema.
Melihat ke belakang, Arema sudah delapan kali melawat ke kandang Persela. Selama bertemu, skuat Singo Edan mengalami empat kekalahan dan mampu memaksakan empat hasil imbang.
Sialnya, dua pertemuan terakhir di Lamongan, Arema kalah dengan skor besar, 0-4. Kekalahan empat gol tanpa balas itu terjadi di Liga 1 2017 saat dilatih Aji Santoso dan Liga 1 2018 saat dilatih Milan Petrovic.
“Di dua musim terakhir kami memang punya hasil buruk, tapi kalah dari Persela bukan tradisi Arema, kami harus bangkit,” kata Milo.
Catatan Buruk Jadi Tekanan
Milo khawatir catatan buruk ini akan menjadi tekanan bagi timnya. Namun, pelatih asal Bosnia itu percaya pemainnya mampu mengatasi tekanan tersebut.
Apalagi, dalam tiga pertandingan terakhir, Arema menuai hasil minor. Mereka cuma mampu mengumpulkan dua poin lantaran kalah 1-2 di kandang Bali United dan dua kali bermain imbang di kandang, 1-1 dengan PSIS Semarang dan 2-2 dengan Borneo FC.
“Mungkin akan banyak tekanan dari semua pihak, ini normal. Tapi, kami harus yakin, dan melanjutkan kerja keras. Maka, hasil positif akan datang dengan sendirinya,” imbuhnya.
Bermodal Kemenangan di Tahun 2016
Saat masih menangani Arema di Indonesia Soccer Championship 2016 lalu, Milo punya catatan bagus atas Persela. Bahkan, klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu mampu digasak tiga kali, 3-0 di Malang, 2-0 di Lamongan, dan 3-1 di ajang Piala Gubernur Kaltim 2016.
“Pertandingan ini bukan soal kemenangan dan kekalahan kemarin, semua itu hanya sejarah. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan poin di kandang Persela,” tandas pelatih 55 tahun ini.