Telah Gugur Aremanita Dampit, Korban Jiwa Ke-132 Dalam Kanjuruhan Disaster 2

- Advertisement -

Telah gugur Helen Prisela, korban jiwa ke-132 dalam Kanjuruhan Disaster 2. Aremanita Dampit itu meninggal dunia di RSUD dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Selasa (11/10/2022) siang.

Tragedi itu sendiri terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebelumnya, sesuai data resmi sudah ada 131 nyawa yang melayang dan ratusan lainnya luka-luka akibat kepanikan usai tembakan gas air mata ke tribune.

Dokter Arie Zainul Fatoni, Konsultan ICU RSSA menjelaskan, sejak dibawa ke ICU, Helen sudah dalam kondisi multi trauma. Ada perdarahan di bagian organ dalam, dan ada patah tulang.

“Sempat dioperasi pada 4 Oktober, tapi pasca operasi kondisinya lebih berat, karena multi trauma tadi,” kata dokter Arie.

Penyebab Helen Korban Kanjuruhan Disaster 2 Meninggal

Dokter Arie yang merupakan dokter Spesialis Anastesi menjelaskan penyebab meninggalnya Helen. Gadis berusia 20 tahun itu disebut mengalami hipoksia akut.

Menurutnya, pasca operasi, kondisi Aremanita asal Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang itu terus mengalami penurunan. Sementara, hipoksia yang dialaminya disebabkan oleh oksigenasi ke paru-parunya sangat jelek.

“Helen ini meninggal karena hipoksia atau gagal napas akut, atau bahasa ilmiahnya respiratory syundrom berat. Penyebabnya bisa disebabkan oleh injury di luar paru-paru, dan multi trauma, yang akhirnya membuat komplikasi cedera pada paru-paru,” imbuhnya.

Bukan Efek Langsung Karena Gas Air Mata

Dokter Arie menyebut kematian Helen bukanlah efek langsung karena gas air mata yang menjadi ‘aktor’ kepanikan Aremania di tribune saat tragedi itu berlangsung. Yang bisa ditekankannya hanyalah efek multi trauma pada pasien.

“Kalau kasus ini yang bisa kami jelaskan adalah trauma di tempat lain, sehingga menyebabkan cedera di paru-parunya. Penyebab perdarahan itu karena trauma. Khusus pada kasus Helen ini ada trauma di wajah, patah tulang tangan, dan di dada,” sambungnya.

“Pasca operasi dia pakai alat bantu bernapas, kondisinya sadar tidak sadar, yang jelas tidak nyaman, dan kritis.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya