RESMI: Gustavo Almeida Menjadi Pemain Kelima yang Tinggalkan Arema

- Advertisement -

Gustavo Almeida menjadi pemain kelima yang tinggalkan Arema di bursa transfer pemain paruh musim Liga 1 2023-2024. Manajemen Arema secara resmi melepas penyerang asal Brasil itu usai laga melawan Persib Bandung di Pekan 19, Rabu (8/11/2023).

Sebelumnya, rumor kepergian Gustavo sudah berhembus kencang menghiasi media sosial. Namun, Manajer Tim Arema, Wiebie Andriyas dengan tegas menyangkal isu tersebut.

Sebagai orang yang mendatangkan Gustavo, Wiebie mengaku tidak akan menjual top skor Arema itu karena menjadi tumpuan timnya. Total 14 gol dilesakkan Gustavo untuk Arema sepanjang 16 pertandingan, termasuk satu gol ke gawang Persib di laga terakhirnya.

Namun, momen suka cita Skuad Arema membawa pulang satu poin usai bermain imbang 2-2 dengan Persib mendadak berubah menjadi kesedihan. Pasalnya, Gustavo berpamitan kepada tim, sehingga Wiebie pun kaget.

“Saya tentu kaget mendengar hal itu, karena tidak ada obrolan dengan manajemen. Ini tadi Gustavo langsung pamit kepada saya dan staf pelatih,” kata Wiebie.

Kecewa Karena Gustavo Almeida Menjadi Pemain Kelima yang Tinggalkan Arema

Wiebie mengaku kecewa dengan keputusan perginya Gustavo Almeida. Menurutnya, keputusan itu diambil langsung oleh direksi klub (yang disebutnya manajemen) tanpa melibatkannya dengan porsi yang tepat.

Padahal, keputusan untuk mendatangkan Gustavo di awal Liga 1 2023-2024 ada andilnya sebagai Manajer Tim Arema. Ketika tak ada tim lain yang mau menerima kondisi si pemain yang cedera, Wiebie tetap yakin bahwa penyerang pilihannya itu mampu menunjukkan kualitas terbaiknya.

“Jelas sangat kecewa, karena saya tidak diajak komunikasi ketika manajemen (direksi) melepas Gustavo. Dia datang ke sini karena jaminan dari saya, ketika tim lain menolak saya tetap menerima,” imbuhnya.

Menurutnya, keputusan menjual Gustavo dalam situasi Arema sedang berjuang keluar dari zona degradasi akan merugikan tim secara permainan, karema 14 dari 20 gol Arema dilesakkan Gustavo. Apalagi, mencari penyerang pengganti seperti Gustavo bukan perkara mudah.

“Kalau saya tentu melihatnya dari kebutuhan tim meski wajar ada pemain yang pindah. Fokus saya sebagai manajer tim di situ, Arema akan kehilangan striker terbaik,” tambah manajer asli Malang ini.

Tetap Menghormati Keputusan Direksi Arema

Meski kecewa, Wiebie Andriyas mengaku tak bisa berbuat banyak terhadap keputusan direksi Arema tersebut. Pengusaha rokok itu menegaskan tetap menghormati keputusan direksi Arema melepas Gustavo Almeida.

Secara finansial bisa jadi keputusan menjual pemilik jersey bernomor punggung 70 itu sangat strategis. Sebab, banyak klub yang bersedia menebus sisa kontraknya di Arema.

Kabar kepergian Gustavo ini sebenarnya sudah diketahui pelatih Fernando Valente beberapa waktu lalu sebelum bursa transfer pemain paruh musim dibuka. Namun, Wiebie menyayangkan karena tidak diajak berkoordinasi tentang kabar tersebut.

“Saya menyanyangkan karena pelatih tidak bilang dulu, padahal tahu. Klub ini juga bukan milik saya, jadi saya tidak bisa membuat keputusan sendiri. Sekarang menunggu saja dari manajemen (direksi) seperti apa maunya. Saya masih kecewa,” tegasnya.

“Untuk rekan-rekan Aremania tolong jangan berspekulasi dulu. Apa yang saya sampaikan ini bukan pembelaan, hanya menjelaskan kondisinya. Silahkan ditanggapi dengan wajar, jangan saling menyerang atau menyalahkan. Kita semua tentu kecewa, tapi kembali lagi ke manajemen (direksi) Arema untuk hal lainnya.”

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya