Effendy Aziz, Saksi Sejarah Berdirinya Arema 11 Agustus 1987

- Advertisement -

Arema didirikan mendiang Jenderal Acub Zainal pada 11 Agustus 1987 silam. Effendy Aziz adalah saksi sejarah berdirinya Arema saat itu.

Jauh sebelum Acub Zainal dan putranya, mendiang Lucky Adrianda Zainal datang, sudah ada klub bernama Armada ’86 yang dimiliki mendiang Dirk “Derek” Sutrisno. Sempat memakai nama Aremada, nama Arema kemudian dipakai dan didaftarkan untuk mengikuti Galatama 1987-1988.

Nama Effendy merupakan pemain Arema generasi pertama saksi berdirinya Arema. Pria kelahiran Blitar, 26 Juli 1958 ini awalnya didatangkan Acub Zainal dari Arseto Solo bersama sejumlah pemain lainnya.

“Awalnya Pak Derek ingin mendirikan Arema, lalu menggelar TC (pemusatan latihan) di Lapangan Lanud Abdulrachman Saleh. Kemudian Pak Acub yang meresmikannya pada 11 Agustus 1987 dan didaftarkan ikut Galatama. Saya salah satu pemain generasi pertama,” kata Effendy.

Effendy Aziz yang Selalu Jadi Pemain Inti

Effendy menyebut dirinya selalu masuk starting line up sepanjang kariernya di Arema sejak Galatama 1987-1988 hingga Galatama 1993-1994. Salah satu persembahan terbaiknya ketika membawa Arema menjadi juara Galatama 1992-1993, di musim kelimanya.

Posisi aslinya adalah wing back, bisa bermain di kanan maupun kiri. Uniknya, ketika Jonathan bermain di posisi wing back kanan, maka Effendy tampil di wing back kiri, sedangkan jika Jonathan tampil di wing back kanan dan Mahdi Haris di kiri, maka Effendy jadi gelandang bertahan.

“Saya itu main terus, tinggal posisinya saja. Kalau wing back kanan kiri sudah ada, maka saya bisa jadi gelandang. Seingat saya, saat bermain di Arema saya selalu main inti, sampai saya keluar dari Arema, saya tidak pernah cadangan,” imbuhnya.

Jadi Saksi Arema yang Tak Punya Suporter

Effendy mengisahkan, saat awal-awal berdirinya dulu Arema tidak punya suporter. Pasalnya, Arema masih kalah pamor dengan saudara tua-nya, Persema Malang.

“Tapi, setelah akhir putaran pertama Galatama 1987-1988, prestasi Arema lumayan jadi naik (pamornya). Maka suporter Persema banyak yang pindah ke Arema. Stadion jadi membludak sampai sentelban, dulu kan belum dilarang nonton di sentelban. Itu menjadi semangat,” pungkasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya