Arema Anggap Wajar Subsidi Tak Cair Jika Liga 1 2020 Batal

- Advertisement -

Ditundanya kompetisi membuat PT Liga Indonesia Baru memiliki utang subsidi kepada klub-klub peserta, setidaknya hingga Februari 2021 mendatang. Jika PSSI memutuskan Liga 1 2020 batal, manajemen Arema menganggap wajar jika subsidi itu kemudian tidak dicairkan.

Utang subsidi itu dimulai bulan November kala kompetisi yang rencananya digelar 1 Oktober gagal digelar karena tak ada izin Kepolisian. Subsidi PT LIB itu ditunda dan akan dibayarkan totalnya pada Februari 2021, jika kompetisi berlanjut.

Sayang, rapat komite eksekutif (Exco) PSSI baru saja memutuskan kompetisi musim 2020 dibatalkan tanpa juara. General Manager Arema, Ruddy Widodo pesimis sisa subsidi yang tertunggak itu bisa terbayarkan.

“Kalau untuk subsidi yang tertunda itu, Arema makmuman saja. Kami tahu PT LIB sempat mengeluhkan soal keuangan juga. Saya pikir mereka akan menyetop subsidi. Kalau Arema maklum, wajar itu dilakukan karena tidak ada kompetisi,” kata Ruddy.

Jika Liga 1 2020 Batal, Sponsor Kompetisi Menjerit

Ruddy Widodo menegaskan, pembatalan Liga 1 2020 tentunya berdampak pada sponsor kompetisi. Mereka pasti juga turut menjerit, lantaran sudah ada sebagian uang yang masuk untuk memutar liga kemarin, yang bisa jadi sebagian sudah dipakai untuk subsidi klub-klub.

Manajer berkaca mata itu mencontohkan, misalnya saja pihak pemilik hak siar sudah menggelontorkan uang Rp5 miliar, lalu yang sudah terbayarkan baru Rp3 miliar. Menurutnya, tak mungkin sisa yang Rp2 miliar bakal cair.

“Tidak mungkin sisanya dicairkan. Logikanya kalau mau sisanya cair makanya kompetisi harus lanjut. Lucu kalau ada beberapa klub yang minta sisa subsidi cair tapi mereka minta liga disetop. Kalau mau subsidi terus ya liga harus terus, tapi kan sudah diputuskan berhenti,” imbuhnya.

Berdampak pada Sponsorship Kompetisi Musim Baru

Ruddy Widodo juga khawatir jika PSSI dan PT LIB menggelar kompetisi baru, mereka bakal kesulitan mencari sponsor. Menurutnya, sponsor yang lama mau bertahan tidak pergi pun sudah bagus.

“Sponsor kompetisi pasti mikir. Mereka tidak mau mengeluarkan uang lagi, pasti alasannya susah di masa pandemi. Tidak mungkin nilai sponsorship naik, tetap saja sudah alhamdulillah. Bisa jadi, malah sisa sponsorship musim 2020. Ini yang seharusnya dipikirkan oleh klub-klub yang minta berhenti itu,” tandasnya.

 

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya