Dorong Dokter Berani Bilang Gas Air Mata Sebakan Kematian Korban Kanjuruhan Disaster 2

- Advertisement -

Federasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendorong para dokter lebih berani bilang gas air mata sebabkan kematian korban Kanjuruhan Disaster 2. Khususnya mereka yang terlibat langsung merawat para korban meninggal tersebut.

Kebanyakan korban jiwa dalam tragedi ini disebutkan meninggal karena multiple trauma. Ada yang karena hipoksia atau kekurangan oksigen lantaran paru-parunya luka akibat terbentur atau terinjak-injak.

Sekjen KontraS, Andy Irfan bahkan mengklaim hasil rekam medis yang diberikan kepada pasien yang mengadu ke pihaknya tidak diberikan utuh. Hal ini yang disayangkannya sebagai pendamping Tim Gabungan Aremania.

“Posisi para dokter tidak berani secara terbuka menyampaikan hasil rekam medis dari korban yang meninggal saat tragedi, yang luka-luka, dan yang meninggal setelah tragedi. Rekam medisnya tidak utuh, padahal itu hak pasien, agar mengetahui apa penyebab kematian atau sakit yang diderita,” kata Andy.

Berharap IDI Ikut Perhatikan Dokter yang Merawat Korban Kanjuruhan Disaster 2

Andy Irfan menambahkan, keberanian para dokter dalam menyampaikan rekam medis korban Kanjuruhan Disaster 2 secara utuh harus menjadi perhatian Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurutnya, bila perlu nantinya KontraS akan bersurat kepada wadah para dokter tersebut.

Aktivis ini mencontohkan, pada pasien yang matanya merah karena disebabkan pecahnya selaput pembuluh darah. Namun, dokter yang merawat tak menyebutkan apa penyebabnya.

“Kenapa bisa pecah? Kan ini yang tidak pernah diungkap. Dokter kan bisa mendiagnosa. Terakhir pasien berada di mana? Pembuluh darah di mata itu pecah apa karena ‘mencium’ aspal jalan?” tanyanya.

“Dari sana kan dokter bisa menganalisa, apakah pasien terpapar zat kimia dalam gas air mata. Itu yang kita perlukan saat ini, yakni keberanian para dokter. Ini sekaligus pesan kepada IDI.”

Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya