Perjuangan Ibu Mencari Anaknya yang Jadi Korban Kanjuruhan Disaster 2 Berakhir Bahagia

- Advertisement -

Perjuangan seorang ibu dalam mencari anaknya yang menjadi korban Kanjuruhan Disaster 2 dikisahkan oleh Aminayu, warga Lumbangsari, Bululawang, Kabupaten Malang. Pencarian anaknya bernama Muhammad Afrizal akhirnya berakhir bahagia.

Aminayu mengisahkan, Afrizal saat itu nonton laga Arema vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022-2023 Pekan 11, Sabtu (1/10/2022) malam bersama sang suami. Mereka menempati tribune 8 di bawah papan skor.

Saat kepanikan meletus yang disebabkan tembakan gas air mata ke arah tribune, Afrizal terpisah dari sang ayah. Pada akhirnya, Aminayu menemukan anaknya yang masih berusia 10 tahun itu sudah terbaring di ruang ICU RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang.

Wanita berusia 44 tahun itu sempat mencari ke seluruh rumah sakit yang ada di dekat Stadion Kanjuruhan dan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Saatu persatu rumah sakit didatanginya sampai tiga kali, tapi tidak ketemu juga.

“Akhirnya saya balik lagi ke stadion, saya tanyakan petugas sambil bawa foto anak saya. Katanya ada yang melihat dia digendong dibawa ke rumah sakit. Katanya dia menangis mencari-cari mamanya, kata Aminayu.

Menurut informasi petugas, anaknya dibawa ke RS Ben Mari, Pakisaji, atau RSSA. Petugas membantu saya menanyakan ke RS Ben Mari, ternyata tidak ada pasien korban anak-anak.

“Jadi, saya langsung ke RSSA setelah subuh. Saya dikasih tahu scurity katanya ada yang menggendong anak saya membawanya ke RSSA. Waktu saya datang, anak saya sudah dibawa ke ruang rontgen,” imbuhnya.

Jadi Korban Kanjuruhan Disaster 2, Afrizal Sempat Dirawat di ICU

Aminayu menceritakan kondisi Afrizal saat pertama kali ditemukannya di RSSA. Karena kondisinya ada penurunan kesadaran, maka pelajar kelas 5 Sekolah Dasar itu dirawat intensif di ruang ICU selama sepekan.

“Pada awal masuk ke ICU katanya ada masalah di dadanya, tapi beberapa hari di situ sudah enakan, bagus, dan lebih baik anaknya. Sudah bisa diajak bicara, cuma kadang tidur begitu suka ngelantur,” sambungnya.

Kondisinya membaik selepas hari ketujuh di ICU, hingga dipindahkan ke ruangan dengan level perawatan di bawahnya. Namun, saat Aminayu menanyakan perihal kejadian di Stadion Kanjuruhan saat itu, Afrizal tak ingat sama sekali.

“Sampat dioperasi pada pahanya, ada luka, tapi saya kurang tahu kenapa. Kemungkinan itu terinjak atau bagaimana, karena pahanya menghitam. Memang harus dilakukan pembuangan supaya tidak terinfeksi,” tambah Aminayu.

Pujian untuk RSSA Kota Malang

Aminayu mengaku bersyukur anaknya akhirnya diizinkan pulang, Rabu (26/10/2022) siang. Pujian dilayangkannya untuk pelayanan yang diberikan oleh petugas RSSA Kota Malang kepada Afrizal anaknya.

Namun, ayah Afrizal, meski turut menjadi korban ternyata ogah memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. Ketakutannya terhadap perawatan mata dan kakinya yang pincang usai tragedi, membuat suami Aminayu hanya menjalani istirahat di rumah saja.

“Alhamdulillah untuk pengobatan di sini bagus semua, anak saya diperhatikan dan dirawat dengan baik. Harapan saya nanti, kalau pulang bisa cepat pulih kembali, dan bisa berjalan lagi,” ujarnya.

Ada Trauma, Tapi..

Aminayu mengaku punya rasa trauma setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan ini meletus. Hanya saja, jika suatu saat nanti Afrizal ingin nonton Arema lagi di tribune stadion, maka hal itu tak dilarangnya.

Terkait kasus ini, Aminayu mengaku tak mau mengambil langkah hukum. Namun, sebagai keluarga korban, sikap usut tuntas dari Aremania didukungnya sepenuh hati.

“Kalau saya, anak saya sudah sembuh ya sudahlah. Ini musibah, pikir saya begitu. Alhamdulillah anak saya selamat. InsyaAllah boleh kalau mau nonton Arema lagi. Kalau saya pribadi trauma, tapi anaknya kalau ditanya selalu menjawab “Ya nonton, Ma,” tandasnya.

Kabar tentang Kanjuruhan Disaster 2 akan terus kami sajikan secara tajam, berimbang, dan terpercaya. BACA: Klik di sini untuk terus mengikuti update berita tentang Kanjuruhan Disaster 2 dari segala sisi.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya