Ze Valente adalah tipe pemain kesukaan Fernando Valente, sang ayah yang sekaligus pelatih Arema. Bisa jadi, ini sinyal Arema bakal tikung Persebaya Surabaya untuk mendapatkan gelandang asal Portugal tersebut.
Fernando mengakui hafal betul karakter Ze di lapangan, mengingat pernah bekerja sama di klub Portugal, Desportivo Aves di musim 2013-2014. Saat itu Fernando menjadi pelatih kepala dan Ze baru saja merintis karier profesionalnya, karena Desportivo merupakan klub keduanya.
Hanya saja, Fernando cuma bertahan selama 18 bulan, sedangkan Ze membela Desportivo hingga empat musim. Menurutnya, setelah itu, mereka menempuh jalan hidup masing-masing, hingga kembali berpeluang dipersatukan di Arema.
“Saya selalu bersama Ze, tapi hanya sebatas bapak dan anak, tidak untuk urusan lain. Ya, saya suka dengan potensi dan kemampuan Ze. Saya suka pemain kreatif, dan dia adalah representasi karakter pemain yang saya sukai itu, seperti yang ditunjukkannya di lapangan,” kata Fernando.
Pemain Kesukaan Fernando Valente Juga Disukai Suporter Persebaya Surabaya dan PSS Sleman
Fernando menduga, karakter permainan yang ada pada Ze sangat disukai suporter di Indonesia, khususnya fans PSS Sleman dan Persebaya Surabaya. Dua klub yang ada dalam perjalanan karier sang putra itu kebetulan sama-sama punya basis suporter fanatik.
Secara tak langsung Fernando mempertegas jika Ze ke Arema pasti juga akan menjadi kesayangan Aremania. Namun, pelatih berusia 64 tahun itu tak menyampaikannya secara frontal.
“Mungkin karakter itulah yang membuat Ze menjadi gelandang terbaik pilihan suporter musim lalu. Dia selalu bermain untuk suporter dan memberikan segalanya untuk suporter,” imbuhnya.
Tiap Klub Butuh Sosok Pembeda
Fernando mempertegas, setiap klub butuh sosok pembeda di lapangan, seperti yang selalu berusaha ditunjukkan Ze bersama Persebaya. Menurutnya, itulah salah satu alasan mengapa anaknya betah bermain di Liga 1 sampai sejauh ini.
“Sepak bola itu membutuhkan sosok pembeda untuk berani melakukan hal yang beda. Setiap pertandingan, Ze selalu memberikan hal yang beda. Untuk masa depannya, kita lihat saja nanti. Saya pikir saya harus bekerja, dia harus bekerja, di jalan kami masing-masing dulu,” tandasnya.