Arema ditahan imbang Semeru FC 1-1 dalam laga uji coba di Sradion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu (5/2/2020) sore. Pelatih Arema, Mario Gomez menyebut ada yang lebih penting dari sebuah kemenangan di momen pra-musim ini.
Sejatinya, menghadapi tim yang mayoritas diperkuat pemain PON Jawa Timur itu, Arema bisa unggul lebih dulu. Gol dibuat Muhammad Rafli di menit 17 memanfaatkan umpan Kushedya Hari Yudo.
Sayang, keunggulan Arema di laga yang digelar 2 x 45 menit ini sirna di menit 48. Gol balasan Semeru FC dibuat Rizki Dwi Pangestu lewat skema serangan balik.
“Saat ini momennya pra-musim, tugas kami bekerja keras, yang tetpenting kami bisa bermain. Kemenangan mungkin penting, tapi yang lebih penting adalah bekerja keras sebaik mungkin,” kata Gomez dalam sesi jumpa pers usai laga.
Ada Alasan Lain Arema Ditahan Imbang
Mario Gomez juga menyinggung masalah kondisi fisik pemainnya yang masih kelelahan usai menjalani latihan fisik dalam masa persiapan. Bisa jadi, hal ini menjadi alasan lain Arema hanya mampu meraih hasil imbanh melawan Semeru FC di laga uji coba ini.
Seperti diketahui, sejak 16 Januari lalu para penggawa Singo Edan menjalani menu latihan fisik di bawah arahan pelatih fisik Marcos Gonzales.
“Saya rasa anak-anak sudah bekerja keras dalam sesi latihan sebelumnya, sehingga gerakan mereka terlihat sedikit lambat. Apa yang jadi kekurangan Arema di laga ini akan kami perbaiki ke depannya,” tegas pelatih asal Argentina itu.
Mario Gomez Mencari Opsi di Semua Posisi
Laga uji coba melawan Semeru FC ini sekaligus juga menjadi momen bagi Mario Gomez mencoba komposisi pemainnya. Karenanya, semua pemain Arema dicoba untuk dimainkan dalam dua babak yang dilakoni.
“Kami mencari opsi dalam komposisi pemain. Kami harus punya enam sampai opsi pemain di setiap posisi. Kalau cuma dua-tiga opsi saja tidak cukup,” tegasnya.
Ketiga pemain asing ini baru datang pekan lalu, Matias saya beri waktu main lebih lama 50 menit, Bauman dan Elias 25 menit, saya pikir belum bisa menilai permainan mereka