Krusialnya Peran Video Taktikal Analis Bagi Arema (Bagian 3-Habis)

- Advertisement -

FX Yanuar Wahyu sudah menceritakan fungsi seorang video taktikal analis dan kebutuhan akan lisensi kepelatihan bagi posisi yang diembannya tersebut di Arema. Dalam bagian penutup ini, pelatih asli Malang itu mengakhirinya dengan perbedaan produk taktikal analis dengan statistik numerik pada umumnya.

Menurutnya, bisa jadi statistik numerik analis dan taktikal analis mengamati video pertandingan yang sama. Namun, produk yang dihasilkan jelas-jelas berbeda.

Statistik numerik analis akan menghasilkan data statistik berupa angka-angka. Sementara, taktikal analis sepertinya menghasilkan data analisa berupa pergerakan pemain secara taktikal.

“Harus bisa dibedakan hasil statistik numerik analis dengan hasil taktikal analis yang kita kerjakan. Kadang-kadang, kedua data itu gak terlalu singkron. Data statistik itu hanya angka-angka, sedangkan hasil analisis kami itu gambaran pergerakan pemain secara riil,” kata Yanuar kepada WEAREMANIA.

Produk Video Taktikal Analis Menjadi Penjelas Hasil Data Statistik Numerik

Secara garis besar, Yanuar menegaskan jika produk video taktikal analis menjadi penjelas hasil data statistik numerik. Tanpa taktikal analisis, maka data statistik tak bisa menjelaskan situasi dan kondisi pemain dan tim.

“Misalnya data statistik sebatas menyatakan passing bagus atau passing jelek. Tapi, kalau gak dianalisis lebih lanjut pergerakan pemain, kita gak akan pernah tahu pergerakan tim bagaimana, perotasian tim kita bagaimana. Kenapa dia melakukan hal itu karena alasan ini,” imbuhnya.

“Misalnya, kenapa winger kita menerima bola di lini tengah? Apa yang dikerjakannya? Setelah dianalisis, ternyata dia melakukan rotasi dengan wing back. Konfigurasi pergerakan ini yang kita baca, dan itu gak ada dalam data statistik numerik.”

Data Statistik Numerik Hanya Untuk Mengkonfirmasi

Yanuar menegaskan, bukan berarti data statistik numerik tidak penting di mata video taktikal analis. Menurutnya, data tersebut hanya mereka gunakan untuk mengkonfirmasi saja.

“Kadang kita butuh data statistik numerik untuk mengkonfirmasi. Oh, ternyata benar begitu. Misalya, dari data statistik numerik menunjukkan angka passing benar segini, angka passing salah begini. Kenapa passingnya dinilai benar, kenapa salah? Itu yang harus kita cari, dan itu gak gampang,” tutupnya.

Subscribe channel Youtube kami, ikuti kami di Instagram dan gabunglah bersama kami di Facebook untuk menjadi bagian dari komunitas Arema dan Aremania.

Artikel Lainnya